Search for collections on IAIN Metro Digital Repository

Strategi Dakwah Kh.Abdurrahman Wahid dalam Menjaga Kerukunan Antar Umat Beragama di Indonesia

Noviana, Dwi Indah (2018) Strategi Dakwah Kh.Abdurrahman Wahid dalam Menjaga Kerukunan Antar Umat Beragama di Indonesia. Undergraduate thesis, IAIN Metro.

[img]
Preview
PDF
SKRIPSI DWI INDAH NOVIANA NPM. 14125366.pdf - Other

Download (2MB) | Preview

Abstract

K.H Abdurrahman Wahid (1940-2009) adalah seorang tokoh muslim yang taat, Gus Dur mengabdikan hidupnya bagi Islam lewat keterlibatannya dalam organisasi Nahdhatul Ulama (NU). Pemahaman keislamannya mendorongnya untuk melampaui ikatan primordialagama menuju suatu keterbukaan terhadap dunia. Gus Dur menampilkan pemikiran-pemikiran kritis tentang kehidupan berbangsa, demokrasi dan juga terhadap agama-agama termasuk agamanya sendiri dan memiliki sebuah pemikiran dalam hal tasamuh (toleransi) antar umat manusia. Toleransi antar umat manusia ini yang akan mampu menciptakan kedamaian dunia, memangkas sekat-sekat pemisah untuk saling berinteraksi dengan damai.

Penelitian ini merupakan penelitian pustaka (library risearch)yang bersifat deskkritif kualitatif, adapaun tujuannya adalah menjelaskan bagaimana strategi dakwah K.H Abdurrahman Wahid dalam menjaga kerukunan antar umat beragama di Indonesia. Pendekatan yang digunakan yakni pendekatan historis dan kritis dengan metode pengumpulan data secara dokumentasi. Penelitian mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, catatan-catatan dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang berhubungan dengan K.H Abdurrahman Wahid.

Hasil dari penelitian ini adalahGus Dur menekankan pandangan keterbukaan untuk menemukan kebenaran di manapun juga. Pluralisme yang ditekankan Gus Dur adalah pluralisme dalam bertindak dan berpikir. Inilah yang melahirkan toleransi.Menurut Gus Dur masing-masing dari setiap agama memiliki keharusan untuk mencipatakan kesejahteraan dalam kehidupan bersama, berbangsa dan bernegara, walaupun bentuknya berbeda-beda. Disinilah, nantinya menurut Gus Dur terbentuk persamaan antar agama bukannya dalam ajaran atau akidah yang dianut namun hanya pada tingkat pencapaian materi.Gus Dur menekankan sebuah dialog yang lahir atas kepentingan bersama untuk kemaslahatan bersama, apapun agamanya tidak penting, karena yang dilihat adalah kontribusinya. Dialog antar umat beragama lebih ditekankan pada dialog dalam hal muamalah,yaitu memeperbaiki nasib bersama dalam mencapai kesejahteraan materi.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: Komunikasi dan Penyiaran Islam
Divisions: Fakultas Adab dan Dakwah > Komunikasi dan Penyiaran Islam
Depositing User: Aan Gufroni .
Date Deposited: 16 Jan 2020 07:39
Last Modified: 16 Jan 2020 07:39
URI: https://repository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1012

Actions (login required)

View Item View Item