Sari, Sarwiti Purna (2022) Keharmonisan Rumah Tangga pada Pasangan di Bawah Umur (Studi Kasus Desa Peraduran Waras Kecamatan Abung Timur Kabupaten Lampung Utara). Undergraduate thesis, IAIN Metro.

PDF SKRIPSI_SARWITI PURNA SARI_1702030074-1 - Sarwiti Purna Sari.pdf - Other Download (1MB)

Abstract

Setiap makhluk diciptakan berpasang-pasangan untuk saling menyayangi dan mengasihi dan setiap orang senantiasa mendambakan suasana lingkungan yang kondusif, penuh kedamaian, kesejukan, dan ketenangan lahir batin dalam lingkungan di mana mereka tinggal. Setiap individu dalam mengarungi kehidupan rumah tangga tidak akan pernah lepas dari berbagai macam kondisi psikologis yang silih berganti mewarnainya, mulai dari kondisi yang menyenangkan maupun yang menyedihkan. Kebahagiaan merupakan tujuan tertinggi bagi setiap individu yang membangun kehidupan rumah tangga. Didalam kehidupan rumah tangga pentingnya juga terdapat keharmonisan. Keharmonisan suami istri dalam rumah tangga adalah bentuk pencapaian keberhasilan dan kebahagiaan yang tidak semua suami istri dapat memperolehnya, maka dengan itu ketika seeorang telah siap untuk menjalani kehidupan rumah tangga maka diperbolehkan untuk melakukan pernikahan walaupun berusia di bawah 19 tahun, yang mana Agama Islam juga memilliki prinsip tidak adanya larangan dalam pernikahan dini, namun Islam juga tidak pernah mendorong atau mendukung pernikahan dini tersebut.

Penelitian ini menggunakan pebelitian kualitatif dengan jenis penelitian lapangan. Sedangkan data yang dikmpulkan berupa data primer dan sekunder, diperoleh menggunakan teknik wawancra, observasi lapangan, dan dokumentasi, kemudian analisis data dilakukaan secara kualitatif.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa keharmonisan rumah tangga di desa peraduan waras dapat diwujudkan dan sesuai dengan indikator-indikator rumah tangga yang harmonis, yakni terjalinnya hubungan komunikasi yang baik, keseimbangan antara hak dan kewajiban dari suami istri, aspek keagamaan yang baik, saling terbuka atau bersikap jujur, saling memahami satu sama lain atau memberikan umpan balik (feedback) yang baik, selain itu tidak luput juga dari peran orang tua dalam mengahadapi permasalahan akan tetapi orang tua lebih banyak berperan sebagai suri tauladan serta penasehat untuk kehidupan sang anak.

Actions (login required)

View Item