Search for collections on IAIN Metro Digital Repository

Analisis Fungsi Agunan Dalam Penyaluran Pembiayaan Mudharabah Berdasarkan Prinsp 5 C+1S (Studi Pada BMT Assyafiiyah BN KC Pekalongan Lampung Timur)

Nurmalasari, Okta (2024) Analisis Fungsi Agunan Dalam Penyaluran Pembiayaan Mudharabah Berdasarkan Prinsp 5 C+1S (Studi Pada BMT Assyafiiyah BN KC Pekalongan Lampung Timur). Undergraduate thesis, IAIN Metro.

[img] PDF
SKRIPSI Okta Nurmalasari - 2003020028 - PBS.pdf - Other

Download (9MB)

Abstract

BMT yang menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya dalam bentuk pembiayaan adalah BMT Assyafiiyah BN KC Pekalongan. Dan produk pembiayaan dengan jenis bagi hasil yang mengalami kenaikan stabil tiap tahunnya adalah pembiayaan mudharabah. Adapun pertanyaan penelitian dalam penelitian ini yaitu, bagaimana fungsi agunan dalam penyaluran pembiayaan mudharabah berdasarkan prinsip 5C+1S di BMT Assyafiiyah BN KC Pekalongan Lampung Timur.

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui fungsi agunan dalam penyaluran pembiayaan mudharabah berdasarkan prinsip 5C +1S di BMT Assyafiiyah BN KC Pekalongan. Jenis penelitian ini adalah fieled research (penelitian lapangan), sedangkan sifat dari penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara dan dokumentasi. Setelah data diperoleh, data dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa fungsi agunan dalam penyaluran pembiayaan mudharabah berdasarkan prinsip 5C+1S di BMT Assyafi'iyah BN KC Pekalongan berfungsi sebagai pengikat perjanjian agar anggota lebih bertanggung jawab terhadap kerja sama, hal ini merupakan perinsip kehati - hatian BMT dalam menyalurkan dananya agar tidak hilang begitu saja akibat dari keteledoran mudharib. Agunan juga berfungsi sebagai tolak ukur besaran pembiayaan maksimal yang dapat diberikan kepada calon anggota. Namun BMT Assyafiiyah BN KC Pekalongan dalam menerapkan prinsip 5C+1S dalam pembiayaan mudharabah sudah sesuai dengan syariah islam. Akan tetapi dalam hal kerugian belum sepenuhnya sesuai dikarenakan saat terjadi kerugian pihak BMT tidak ikut menanggung melainkan anggota tetap harus membayar pokok dan bagi hasil atas usaha yang dijalankan maka ketika sudah diberikan jatuh tempo tambahan dan anggota tidak mampu membayar maka agunan bisa diksekusi hal ini belum sesuai dengan Fatwa DSN MUI No. 07/DSN-MUI/IV-2000.

Kata Kunci : Pembiayaan Mudharabah, Agunan, Perinsip 5C+1S, Fatwa DSN MUI.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: Perbankan Syariah
Divisions: Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Perbankan Syariah
Depositing User: Siti Ma'ani IAIN Metro
Date Deposited: 11 Dec 2024 02:53
Last Modified: 11 Dec 2024 02:53
URI: https://repository.metrouniv.ac.id/id/eprint/10496

Actions (login required)

View Item View Item