Prasetyo, Rudi (2024) Menakar Cryptocurrency Sebagai Mata Uang Di Indonesia Dalam Perspektif Abu Ubaid Al Qosim Bin Salam. Undergraduate thesis, IAIN Metro.
PDF
SKRIPSI RUDI PRASETYO - 1902021019 - HESy.pdf - Other Download (4MB) |
Abstract
Salah satu tren dalam transaksi modern saat ini adalah penggunaan mata uang virtual atau digital. Dengan kemajuan peradaban dan perkembangan teknologi, masyarakat kini dapat melakukan transaksi tanpa menggunakan uang tunai. Mereka memanfaatkan kartu ATM atau e-money untuk pembayaran non tunai. Selain itu, munculnya cryptocurrency memungkinkan transaksi melalui internet, meskipun awalnya diperoleh dengan proses "mining," yang menjadikannya sulit diakses.
Cryptocurrency, dikembangkan sejak tahun 1990-an, Saat ini, cryptocurrency belum memenuhi syarat sebagai mata uang dan tetap menjadi perdebatan terkait keabsahan dan penggunaannya sebagai alat tukar. Ketidakstabilan nilai cryptocurrency juga menimbulkan kontroversi mengenai eksistensinya sebagai alat transaksi, sehingga perlu penelitian lebih lanjut dari perspektif hukum Islam. Abu Ubaid Al-Qosim Bin Salam adalah seorang intelektual Muslim terkenal yang mengembangkan pemikiran ekonomi dengan menekankan prinsip keadilan dalam keuangan publik. Dalam karyanya, ia menekankan pentingnya keadilan dalam pengelolaan keuangan negara. Buku terkenalnya, "al-Amwal," menjadi referensi penting untuk memahami kerangka ekonomi Islam.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, mendeskripsikan, dan menganalisis pemikiran Abu Ubaid Al-Qosim Bin Salam tentang mata uang; dan mengetahui, mendeskripsikan, dan menganalisis relevansi pemikiran Abu Ubaid Al-Qosim Bin Salam dengan cryptocurrency sebagai mata uang. Metode Penelitian yaitu penelitian pustaka (library research), yang dilakukan dengan membaca, menelaah, dan memeriksa bahan-bahan kepustakaan yang tersedia. Metode ini bertujuan untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi dari berbagai sumber guna mendukung tujuan penelitian.
Berdasarkan kajian prinsip-prinsip ekonomi Abu Ubaid Al-Qosim Bin Salam dan karakteristik cryptocurrency, ditemukan bahwa cryptocurrency belum memenuhi syarat sebagai mata uang sah menurut perspektif Abu Ubaid. Beberapa alasan utama adalah: Stabilitas Nilai: Cryptocurrency rentan terhadap volatilitas, sehingga tidak stabil sebagai alat tukar. Penerimaan Masyarakat: Cryptocurrency belum diterima secara luas, yang mengurangi potensinya sebagai alat tukar sah. Keadilan Ekonomi: Sifat spekulatifnya dapat memperburuk ketimpangan ekonomi, bertentangan dengan prinsip distribusi kekayaan yang adil. Amanah dan Transparansi: Desentralisasi dan anonimitas cryptocurrency berpotensi disalahgunakan, bertentangan dengan prinsip amanah dalam pengelolaan uang.
Kata Kunci : Mata Uang, Cryptocurrency, Abu Ubaid Al-Qosim Bin Salam
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | Hukum Ekonomi Syariah |
Divisions: | Fakultas Syariah > Hukum Ekonomi Syariah |
Depositing User: | Siti Ma'ani IAIN Metro |
Date Deposited: | 22 Jan 2025 01:36 |
Last Modified: | 22 Jan 2025 01:36 |
URI: | https://repository.metrouniv.ac.id/id/eprint/10506 |
Actions (login required)
View Item |