Intan, . (2024) Tinjauan Hukum Islam Tentang Penerapan Budaya Patriarki Dalam Perkawinan (Studi Kasus Desa Kedaton 1 Kecamatan Batanghari Nuban Kabupaten Lampung Timur). Undergraduate thesis, IAIN Metro.
PDF
INTAN_2002010013..pdf - Other Download (3MB) |
Abstract
Budaya patriarki yang masih dianut oleh sebagian masyarakat Indonesia melemahkan peran perempuan sebagai istri yang dianggap memiliki kedudukan lebih rendah dari laki-laki karena laki-laki sebagai suami adalah pemimpin dalam rumah tangga. Dalam hal urusan domestik masih menjadi pemahaman yang ambigu bagi laki-laki maupun perempuan dalam menjalankan hak dan kewajibannya di kehidupan rumah tangga. Para suami beranggapan bahwa pekerjaan rumah tangga seperti memasak, mencuci, mengurus anak menjadi tanggung jawab istri dan suami hanya wajib mencari nafkah, walaupun istri bekerja mencari nafkah urusan domestik tetap menjadi tanggungan istri, hal ini menimbulkan ketidakseimbangan peran dalam keluarga
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tinjauan hukum Islam tentang budaya patriarki di masyarakat Desa Kedaton I, penelitian ini menggunakan penelitian lapangan (field research) dengan sifat deskriptif kualitatif. Sumber primer dalam penelitian ini adalah masyarakat Desa Kedaton 1. yang ditetapkan dengan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui tiga teknik pengumpulan yaitu, wawancara dan dokumentasi. Sementara analisis data penelitian ini menggunakan analisis kualitatif.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pasangan suami istri di Desa Kedaton 1 cenderung menggunakan sistem patriarki yang sudah longgar yang mengizinkan istri untuk bekerja di ranah publik, namun suami sebagai pemimpin dalam rumah tangga kedudukannya tetap lebih tinggi daripada istri. Dalam hukum Islam tidak mengenal adanya budaya patriarki, Islam menempatkan manusia pada posisi yang sama tanpa membandingkan gender, yang membedakan hanyalah ketaqwaannya terhadap Allah. Dan yang dimaksud suami sebagai pemimpin adalah pemimpin yang mengayomi keluarganya bukan pemimpin yang otoriter,
kedudukan antara suami dan istri dalam rumah tangga adalah seimbang. Terkait dalam urusan domestik pada beberapa pendapat ulama menyatakan bahwa pekerjaan domestik bukanlah kewajiban istri, sebaliknya itu adalah kewajiban suami, namun akan lebih baik jika dilakukan bersama-sama, hal ini akan menjadi ladang pahala bagi keduanya.
Kata Kunci : Budaya Patriarki, Perkawinan, Hukum Islam
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | Ahwal Syakhshiyyah |
Divisions: | Fakultas Syariah > Ahwal Syakhshiyyah |
Depositing User: | Fandy Hidayat . |
Date Deposited: | 22 Jan 2025 01:49 |
Last Modified: | 22 Jan 2025 01:49 |
URI: | https://repository.metrouniv.ac.id/id/eprint/10655 |
Actions (login required)
View Item |