Septiana, Ririn (2019) Konsep keluarga sakinah bagi pelaku poligami ( Studi Kasus di Desa Taman Negeri Kecamatan Way Bungur Kabupaten Lampung Timur). Undergraduate thesis, IAIN Metro.
|
PDF
Skripsi 048.SYARIAH.2019.pdf - Other Download (7MB) | Preview |
Abstract
Keluarga Islam terbentuk dalam keterpaduan antara ketentraman (sakinah), penuh rasa cinta (mawaddah), dan kasih sayang (rahmah). Sakinah (tentram) yaitu tidak terjadi percekcokan, pertengkaran, perkelahian ataupun kekerasan dalam rumah tangga. Suami mendapat ketenangan dari istri dan istri mendapat ketenangan dari suami. Untuk mendapatkan ketentraman bagi suami istri, Allah membekalinya dengan perasaan cinta dan kasih sayang antara mereka berdua. Perasaan ini harus dimiliki oleh suami terhadap istri dan istri terhadap suaminya, karena ia merupakan dasar bagi mencapai ketentraman dalam rumah tangga.
Poligami dipandang cukup berat dan di pandang sebagai sumber konflik dalam kehidupan keluarga, baik konflik antar suami dengan istri, istri pertama dengan istri kedua, dan anak sesama anak berlainan ibu. Selain itu juga, suami yang tidak dapat berlaku adil terhadap istri-istrinya dan juga anak-anaknya dari segi materi maupun non materi. Pelaku poligami dapat membentuk sebuah keluarga sakinah, di mana keluarga sakinah adalah keluarga yang di dalamnya terdapat cinta kasih antar suami dan istri, memiliki prinsip saling membantu dan melengkapi dalam pembagian tugas antar suami dan istri, mengetahuai hak dan kewajiban sebagai seorang suami maupun seorang istri.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan faktor penyebab melakukan poligami dan konsep keluarga sakinah bagi pelaku poligami. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field reaserch), dan sifat dari penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data wawancara dan dokumentasi.
Manusia diciptakan oleh Allah berpasang-pasangan agar dapat saling menyayangi, saling menerima dan memberi antara satu dengan yang lainnya, untuk memperoleh ketentraman jiwa dalam beribadah kepada Allah SWT. Islam mensyariatkan perkawinan untuk membentuk sebuah keluarga sebagai sarana meraih kebahagian hidup. Adapun sebuah keluarga poligami yaitu sebuah keluarga di dalamnya terdapat suami yang memiliki istri lebih dari satu. Di dalam sebuah keluarga poligami tentunya memiliki sifat, sikap, watak, karakter yang berbeda-beda yang kini harus saling menerima satu sama lainnya. Perbedaanperbedaan tersebutlah yang menyebabkan timbulnya kesalah pahaman atau munculnya konflik, namun jika antar anggota keluarga saling menyayangi, saling pengertian, menghargai, menghormati satu sama lainnya, setiap masalah yang ada akan bisa terselesaikan tanpa adanya keributan di dalamnya, dan akan terciptanya suatu keluarga yang sakinah dalam kehidupan rumah tangga.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | Ahwal Syakhshiyyah |
Divisions: | Fakultas Syariah > Ahwal Syakhshiyyah |
Depositing User: | Aan Gufroni . |
Date Deposited: | 11 Oct 2019 08:26 |
Last Modified: | 11 Oct 2019 08:26 |
URI: | https://repository.metrouniv.ac.id/id/eprint/118 |
Actions (login required)
View Item |