Apricilia, Ria (2018) Tanggung Jawab Perusahaan Terhadap Jaminan Kesehatan dan Keselamatan Kerja dalam Perspektif Ekonomi Syariah (Studi pada PT. Budi Starch dan Sweeteners di Lampung Tengah). Undergraduate thesis, IAIN Metro.

Preview

PDF RIA APRICILIA 13104094.pdf - Other Download (3MB) | Preview

Abstract

kesehatan dan keselamatan kerja salah satu bentuk tanggung jawab perusahaan dalammenciptakan suasana dan lingkungan kerja yang menjamin kesehatan dan keselamatan karyawan agar tugas pekerjaan diwilayah kerja perusahaan dapat berjalan lancar.Tanggung jawab perusahaan ini lebih menunjukan kepedulian perusahaan terhadap kepentingan karyawan dari pada hanya sekedar mementingkan kepentingan perusahaan sendiri. Disini peneliti ingin mengetahui bagaimana Tanggung Jawab Perusahaan Terhadap Jaminan Kesehatan dan Keselamatan Dalam Perspektif Ekonomi Syariah pada PT. Budi Starch dan Sweetenersdi Lampung Tengah.Peneliti ini bertujuan untuk mengetahui Tanggung Jawab Perusahan terhadap Jaminan Kesehatan dan Keselamatan Kerja pada PT. Budi Starch dan Sweetenersdi Lampung Tengah.

Hasil peneliti ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih untuk menambah khasanah keilmuan tentang Jawab Perusahan terhadap Jaminan Kesehatan dan Keselamatan Kerja sehingga sesuai dengan permasalahan yang dihadapi karyawan.

Jenis penelitian ini yaitu penelitian lapangan. Dan bersifat deskriptif. Adapun teknik pengumpulan data yaitu wawancara dan dokumentasi. Kemudian data-data yang dikumpul di analisis dengan menggunakan cara berfikir induktif.

Hasil peneliti menunjukan bahwa Tanggung Jawab Perusahan terhadap Jaminan Kesehatan dan Keselamatan Kerja pada PT. Budi Starch dan Sweetenersdi Lampung Tengah dilakukan dalam beberapa bentuk meliputi asuransi kesehatan, tunjangan kesehatan, perawatan dan pengobatan. Namun realisasi Tanggung Jawab Perusahan terhadap Jaminan Kesehatan dan Keselamatan Kerja pada PT. Budi Starch dan Sweetenersdi Lampung Tengah secara teknis belum terlihat dari capain program di lapangan, karna realisasi kesehatan dan keselamatan kerja lebih banyak berupa bantuan jika telah terjadi kecelakan atau karyawan mengalami sakit. Bukan hanya bantuan karyawa juga perlu pemahaman atas pentingnya kesehatan dan keselamatan kerja maka dari itu diperlukan sosialisa terhadap karyawan minimal enam bulan sekali. Dalam hal ini perusahan terlihat kurang proaktif dalam menjaring kebutuhan karyawan yang perlu pemahaman program kesehatan dan keselamatan kerja.

Actions (login required)

View Item