Dewi, Astin Martia (2019) Wanprestasi Pada Penjanjian Utang Piutang Dalam Perspektif Hukum Perikatan Islam (Studi Kasus Panglong Kayu di Desa Sritejokencono Kecamatan Kotagajah Kabupaten Lampung Tengah). Undergraduate thesis, IAIN Metro.
|
PDF
SKRIPSI ASTIN MARTIA DEWI.pdf - Other Download (9MB) | Preview |
Abstract
Hukum Perikatan Islam dalam bidang muamalah mengatur prilaku manusia didalam menjalankan hubungan ekonominya. semakin hari tingkat kebutuhan ekonomi masyarakat semakin meningkat. Tidak jarang untuk memenuhi kebutuhan hidup sering dilakukan pembelian dengan cara utang piutang. Adapun yang dimaksud dengan cara utang piutang yaitumemberikan sesuatu kepada seseorang dengan perjanjian ia akan membayar yang sama dengan itu. Perjanjian antara para pihak yang telah melakukan ikatan sering kali melakukan ingkar janji/wanprestasi terhadap hak dan kewajiban yang sudah disepakati di antara kedua belah pihak. Oleh karena itu diperlukannya upaya penyelesaian wanprestasi dalam utang piutang tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang wanprestasi pada perjanjian utang piutang yang terjadi di panglong Kayu Bapak Tugiman dann Kayu Panglong Bapak Febri Desa Sritejokencono Kecamatan Kotagajah Kabupaten Lampung Tengah dalam Prespektif hukum perikatan Islam, penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriftif kuantitatif dan jenis penelitian field research (penelitian lapangan), dan selanjutnya menggunakan teknik pengumpulan data wawancara dan dokumentasi. Wawancara dilakukan terhadap Bapak Tugiman selaku Pemilik Panglong kayu, dan kepada Bapak Dovia Gita Asmara dan Ibu Siti selaku pembeli yang melakukan perjanjian utang piutang. Serta di kayu panglong Bapak Febri selaku pemilik kayu panglong dan kepada Bapak Supar dan Bapak Teguh selaku pembeli yang melakukan wanprestasi. Semua data yang diperoleh dianalisis secara induktif.
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh jawaban bahwa terjadi wanprestasi karena adanya kelalaian dalam perjanjian utang piutang yang dilakukan oleh Bapak Dovia dan Ibu Siti di kayu panglong Bapak Tugiman.Serta Bapak Teguh dan Bapak Supar di kayu panglong Bapak Febri. Oleh karena itu, penyelesaian wanprestasi dalam hal ini menggunakan prinsip Hukum Perikatan Islam yang disebut Ash Sulh (perdamaian), yang mengakhiri akad perjanjian perdamaian antara kedua belah pihak antara kreditur dan debitur dengan kesepakatan, Bapak Dovia harus menyerahkan sepeda motor miliknya sebagai jaminan, dan Ibu Siti harus membuatkan lemari bufet kayu jati kepada Bapak Tugiman selaku pemilik panglong kayu, dengan batas waktu yang telah ditetapkan. Serta Bapak Febri pemilik kayu panglong yang mengikhlaskan utang Bapak Supar dan Bapak Teguh.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | Hukum Ekonomi Syariah |
Divisions: | Fakultas Syariah > Hukum Ekonomi Syariah |
Depositing User: | Tari Eka Miyanti |
Date Deposited: | 04 Feb 2020 03:11 |
Last Modified: | 04 Feb 2020 03:11 |
URI: | https://repository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1877 |
Actions (login required)
View Item |