Dewi, Nia Fitriyani (2019) Hak Anak Angkat Dalam Tinjauan Yuridis dan Sosiologis. Undergraduate thesis, IAIN Metro.
|
PDF
skripsi nia fitriyani.pdf - Other Download (6MB) | Preview |
Abstract
Anak adalah segala tumpahan harapan orangtua, kehadiran anak dalam keluaraga merupakan suatu kebahagiaan. Namun terkadang tidak semua pasangan suami istri bisa memiliki keturunan di sebabkan ada beberapa faktor yang menyebabkan tidak bisa memiliki keturunan, pengangkatan anak di indonesia memiliki tujuan dan motivasi yaitu untuk meneruskan keturunan motivasi ini sangat kuat terhadap pasangan suami istri yang di vonis tidak mungkin melahirkan keturunan padahal mereka sangat mendambakan kehadiran anak dalam keluarga dengan adanya pengangkatan anak maka akan timbul akibat hukum dalam hak anak angkat dalam tinjauan yuridis dan sosiologis. Tujuan penelitian yang ingin di capai dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui hak anak angkat dalam tinjauan yuridis dan sosiologis.
Metode yang akan digunakan oleh peneliti dalam penulisan skripsi ini adalah pengumpulan data dengan menggunakan jenis penelitian studi kepustakaan (Library Research) dengan sifat deskriptif untuk mendeskripsikan hak anak angkat, teknik pengumpulan data yang digunakan pencariaan data dan informasi melalui buku dan dokumen-dokumen yang berkaitan serta menggunakan wawncara terhadap masyarakat yang melakukan pengangkatan anak, dan teknik analisis data yang di dapatkan dari bahan-bahan yang ada di perpustakaan melalui undang-undang maupun buku-buku yang berkaitan dengan anak angkat dengan menggunakan pendekatan komparatif.
Setelah peneliti mengkaji secara mendalam tentang hak anak angkat dalam tinjauan yuridis dan sosiologis maka kesimpulan yang dapat di ambil adalah hak anak angkat dalam Undang-Undang No 23 Tahun 2002 yang menjelaskan bahwa hak anak angkat sama dengan hak anak kandung, akan tetapi dalam hal kewarisan dalam Hukum Islam hak anak angkat telah di atur dalam pasal 209 Ayat 1 Kompilasi Hukum Islam yang berbunyi anak angkat mendapat 1/3 dari harta orangtua angkatnya. Sedangkan dalam adat Lampung anak yang di angkat dan masih ada hubungan kekeluargaan dengan orangtua angkatnya maka anak tersebut berhak mendapat harta warisan, hal ini di karenakan secara tidak langsung bahwa anak yang di angkat tersebut merupakan anak keponakan. Jika anak yang di angkat tidakmemiliki hubungan saudara, maka tidak berhak mendapat warisan. Namun, apabila di beri warisan, hal tersebut merupakan sebuah pemberian atau hadiah.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | Ahwal Syakhshiyyah |
Divisions: | Fakultas Syariah > Ahwal Syakhshiyyah |
Depositing User: | Tari Eka Miyanti |
Date Deposited: | 04 Feb 2020 08:27 |
Last Modified: | 04 Feb 2020 08:27 |
URI: | https://repository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1925 |
Actions (login required)
View Item |