Search for collections on IAIN Metro Digital Repository

Jual Beli Hewan yang Diharamkan Sebagai Obat Dalam Perspektif Hukum Islam (Studi terhadap Pandangan Kiyai di Pondok Pesantren Roudlotul Qur’an dan Darul Akmal Metro Barat)

Sari, Dwi Purnama (2017) Jual Beli Hewan yang Diharamkan Sebagai Obat Dalam Perspektif Hukum Islam (Studi terhadap Pandangan Kiyai di Pondok Pesantren Roudlotul Qur’an dan Darul Akmal Metro Barat). Undergraduate thesis, IAIN Metro.

[img]
Preview
PDF
DWI PURNAMA SARI 1296599.pdf - Other

Download (2MB) | Preview

Abstract

Mengkonsumsi obat-obatan yang berasal dari hewan yang diharamkan atau mengandung bahan yang diharamkan dalam Islam adalah boleh, namun dengan catatan dalam kondisi yang sangat darurat. Namun, ada kalanya masyarakat salah mengartikan kondisi darurat ini. Masyarakat memahami bahwa mereka bebas mengkonsumsi hewan atau bahan obat yang diharamkan demi kesembuhan penyakit mereka walaupun belum sampai ke taraf darurat. Padahal, kebolehan mengkonsumsi hewan yang diharamkan sebagai obat, seharusnya dilakukan ketikadalam keadaan yang benar-benar darurat untuk melindungi jiwa. Jika dalam keadaan sakit dan tidak mengkonsumsi hewan yang diharamkan tersebut akan meninggal, maka diperbolehkan mengkonsumsi hewan tersebut sebagai obat. Penelitian ini bertujuan menggambarkanpandangan kiyai di Pondok Pesantren Roudlotul Qur’an dan Darul Akmal Metro Barattentang jual beli hewan yang diharamkan sebagai obat. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikirankepada masyarakatdi bidang muamalah khususnyatentang persoalan jual beli hewan yang diharamkan sebagai obat.
Penelitian ini adalah penelitian lapangan yang bersifat deskriptif. Tekhnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara (interview) dan dokumentasi. Semua data-data yang diperoleh kemudian dianalisis secara induktif.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, ada pendapat yang mengharamkan dan membolehkan jual beli hewan yang diharamkan sebagai obat. Kiyai yang berpendapat bahwa berobat dengan yang haram itu terlarang, yakni KH. Zamroni Ali, S.Pd.I. sedangkan yang membolehkanadalah KH. Komarudin Ali, KH. Zainal Abidin, KH. Ahmad Dahlan Rosyid dan Nyai Hj. Layla Tarwiati dengan syarat asalkan bukan khamr. Pendapat ini dimotori oleh para ulama dari kalangan mazhab AsySyafi’iyyah dan sebagian perkataan dari kalangan Hanafiyah.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: Hukum Ekonomi Syariah
Divisions: Fakultas Syariah > Hukum Ekonomi Syariah
Depositing User: Tari Eka Miyanti
Date Deposited: 06 Feb 2020 03:49
Last Modified: 06 Feb 2020 03:49
URI: https://repository.metrouniv.ac.id/id/eprint/2098

Actions (login required)

View Item View Item