Oktavia, Yenni (2020) Proses Pembagian Warisan Adat Lampung Pesisir Perspektif Hukum Waris Islam (Studi Kasus di Kecamatan Talang Padang Kabupaten Tanggamus). Undergraduate thesis, IAIN Metro.
|
PDF
YENNI OKTAVIA NPM.1502030092 - yenni oktavia.pdf - Other Download (1MB) | Preview |
Abstract
Pada adat Lampung pesisir menggunakan sistem kewarisan mayorat lakilaki yaitu lebih mengutamakan anak laki-laki daripada anak perempuan, karena anak laki-laki adalah penerus keturunan bapaknya yang ditarik dari satu bapak
asal yang disebut “anak punyimbang”, sedangkan anak perempuan disiapkan untuk menjadi anak orang lain yang akan memperkuat keturunan orang lain. Menurut hukum adat Lampung pesisir yang termasuk harta waris bukan hanya
harta benda pewaris saja tapi juga nama besar keluarga dan gelar adat yang disandang oleh pewaris didalam hukum adat. Jika dalam keluarga tidak mempunyai anak laki-laki maka menantu laki-laki dari anak tertua akan diangkat
menjadi anak dan dapat menjadi ahli waris dalam keluarga tersebut, yang dinamakan semanda. Jadi ahli waris ini tidak memiliki hak waris dari keluarganya, namun memiliki hak waris dari pihak keluarga istrinya. Di sinilah
perbedaan mendasar pembagian waris pesisir dari suku pepadun yang apabila tidak memiliki anak laki-laki, maka hak waris akan diberikan kepada keponakan laki-laki dan seterusnya.
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan sistem pembagian harta waris menurut hukum adat masyarakat Lampung Pesisir, 2) mendeskripsikan sistem kewarisan adat Lampung Pesisir ditinjau dari hukum waris Islam. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Sedangkan sifat penelitiannya bersifat deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data hasil temuan digambarkan secara deskriptif dan dianalisis dengan langkah-langkah reduksi data, display data (penyajian data), serta penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembagian ahli waris yang didasarkan pada hukum adat Lampung pesisir di Kecamatan Talang Padang Kabupaten Tanggamus masih menerapkan hukum adat yakni menunjuk ahli waris utama adalah anak lelaki tertua atau anak lelaki di dalam sebuah keluarga tersebut sedangkan anak perempuan tidak mendapatkan hak waris. Meskipun terdapat beberapa faktor seperti faktor pendidikan, perantauan/migrasi, ekonomi, agama serta sosial, yang seharusnya dapat mempengaruhi perkembangan perubahan dalam masyarakat adat di daerah tersebut, namun masyarakat adat Lampung Pesisir di Kecamatan Talang Padang dalam pembagian warisan secara internal kurang terdapat faktor kesadaran dan kebangkitan individu, mereka masih memegang teguh adatnya.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | Ahwal Syakhshiyyah |
Divisions: | Fakultas Syariah > Ahwal Syakhshiyyah |
Depositing User: | Tari Eka Miyanti |
Date Deposited: | 07 Feb 2020 03:54 |
Last Modified: | 07 Feb 2020 03:54 |
URI: | https://repository.metrouniv.ac.id/id/eprint/2233 |
Actions (login required)
View Item |