Khusaini, Muhammad (2020) Wakaf Muaqqat Perspektif Mazhab Syafi'i. Undergraduate thesis, IAIN Metro.
|
PDF
SKRIPSI MUHAMMAD KHUSAINI NPM. 1502030041 JURUSAN AL-AHWAL SYAKHSIYYAH - SandalAmoh _Official.pdf - Other Download (1MB) | Preview |
Abstract
Adapun wakaf di Indonesia sendiri sudah di berlakukannya saat ini dengan cara muabbad (abadi) dan muaqqat (sementara), yang sebagaimana sudah menjadi niat
si wakif. Yang dimana wakaf dengan cara muaqqat ini menjadi perbedaan pendapat dikalangan ulama‟. Sehingga yang menjadi pertanyaan penelitian adalah: Bagaimana argumentasi mazhab Syafi‟i tidak membolehkan wakaf
muaqqat?.
Selanjutnya manfaat penelitian ini secara teoretis diharapkan dapat menambah khazanah keilmuan, pemikiran dalam konsep wakaf terutama dalam bidang hukum Islam, khususnya tentang wakaf muaqqat perspektif mazhab
Syafi‟i. Secara praktis diharapkan akan diperoleh informasi empirik yang berkaitan dengan permasalahan penelitian sehingga dapat menjadi acuan akan hal-hal yang akan dilakukan dalam proses pelaksanaan yang berkaitan dengan masalah wakaf dan wakaf muaqqat ataupun unsur-unsur pengelolaannya yang dapat terpenuhi. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian studi pustaka (library research), yang bersifat deskriptif. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ialah studi dokumenter. Kemudian data-data yang
diperoleh dari penelitian ini, dianalisis dengan teknik analisis data yang digunakan adalah content analysis yang lebih menekankan pada proses penyimpulan deduktif.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diteliti, argumentasi dari Mazhab Syafi‟i ialah tidak sah (batal) wakaf muaqqat. Karena pada dasarnya wakaf itu ditahan pokoknya dan dimanfaatkan hasilnya, dan untuk bertaqarub kepada Allah SWT. Dengan kata lain wakaf itu bersifat lazim (tetap), sehingga harta yang telah diwakafkan tidak bisa ditarik kembali oleh wakif karena harta wakaf sudah bukan milik wakif melainkan milik Allah SWT. Oleh karena itu wakaf harus bersifat muabbad yang tidak bisa ditarik kembali dan tidak boleh bersifat muaqqat. Dengan alasan didalam hadits dari Ibnu Umar yang didalamnya terdapat kata; tidak boleh dijual, tidak boleh diwariskan, dan tidak boleh dihibahkan, serta demi kepastian hukum bagi penerima wakaf, sehingga harta wakaf dapat difungsikan
sebagaimana mestinya, secara leluasa dan tidak terikat dengan waktu.
Kata kunci: Wakaf, Mazhab Syafi‟i, Muaqqat (berjangka waktu tertentu).
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | Ahwal Syakhshiyyah |
Divisions: | Fakultas Syariah > Ahwal Syakhshiyyah |
Depositing User: | Tari Eka Miyanti |
Date Deposited: | 07 Feb 2020 03:55 |
Last Modified: | 07 Feb 2020 03:55 |
URI: | https://repository.metrouniv.ac.id/id/eprint/2234 |
Actions (login required)
View Item |