Search for collections on IAIN Metro Digital Repository

Gadai Sawah Tanpa Batas Waktu Perspektif Maqashid Syari'ah (Studi Kasus di Desa Tulung Balak Kecamatan Batanghari Nuban Lampung Timur)

Arifudin, . (2019) Gadai Sawah Tanpa Batas Waktu Perspektif Maqashid Syari'ah (Studi Kasus di Desa Tulung Balak Kecamatan Batanghari Nuban Lampung Timur). Undergraduate thesis, IAIN Metro.

[img]
Preview
PDF
SKRIPSI ARIFUDIN - Perpustakaan IAIN Metro.pdf - Other

Download (2MB) | Preview

Abstract

Gadai merupakan salah satu kegiatan bermuamalah yang sering dilakukan oleh masyarakat di Desa Tulung Balak Kecamatan Batanghari Nuban Lampung Timur. Yakni rahn menggadaikan tanah sawahnya kepada murtahin yang akan
memberikan pinjaman uang. Kemudian tanah sawah tersebut berpindah tangan kepada murtahin atau pemberi hutang. Selama berada di tangan pemberi hutang, hak penggarapan penanaman dan panen sawah berada di tangan pemberi hutang
dan waktu pengembalian pinjaman tersebut tidak ada batas waktunya. Hal ini tentunya menyebabkan rahn mengalami dampak yang lebih negatif atas transaksi
tersebut karena mengakibatkan rahn tidak memiliki sumber penghasilan karena penghasilan utama warga di Desa Tulung Balak adalah dengan bertani.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gadai tanah sawah tanpa batas waktu di Desa Tulung Balak Kecamatan Batanghari Nuban Lampung Timur perspektif Maqashid Syari’ah. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang dilaksanakan di Desa Tulung Balak Kecamatan Batanghari Nuban Lampung Timur. Untuk mendapatkan data yang valid, peneliti menggunakan beberapa metode pengumpulan data yaitu wawancara dan
dokumentasi. Setelah data terkumpul maka dianalisis menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan cara berfikir induktif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan gadai tanah sawah tanpa batas waktu yang dilakukan oleh masyarakat di Desa Tulung Balak Kecamatan Batanghari Nuban Lampung Timur pada prakteknya di dasarkan atas
perjanjian pinjam-meminjam uang, dalam pelaksanaan perjanjiannya dilakukan secara lisan dan tidak ada bukti otentik (tertulis) bahwa telah terjadi akad antara
keduanya. Jika rahn belum bisa mengembalikan hutangnya pada saat batas waktu yang telah di tentukan maka murtahin akan terus mengelola dan mengambil manfaat dari tanah sawah tersebut sampai rahn bisa mengembalikan
hutangnya.Adapun Pelaksanaan gadai tanpa batas waktu di Desa Tulung Balak tidak sesuai dengan aturan hukum yang ada di dalam Al-Maqasid Syari’ah yang selalu mengutamakan prinsip Ta’awun tolong menolong dan saling mengasihi
bukan untuk mencari keuntungan dari salah satu pihak yang melakukan akad.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: Hukum Ekonomi Syariah
Divisions: Fakultas Syariah > Hukum Ekonomi Syariah
Depositing User: Tari Eka Miyanti
Date Deposited: 07 Feb 2020 03:55
Last Modified: 07 Feb 2020 03:55
URI: https://repository.metrouniv.ac.id/id/eprint/2240

Actions (login required)

View Item View Item