Fitriani, Inggit (2017) Nafkah Anak Pasca Perceraian Menurut Ulama Mazhab. Masters thesis, IAIN Metro.
|
PDF
pdfjoiner.pdf - Other Download (2MB) | Preview |
Abstract
Setiap manusia menginginkan kebahagiaan, salah satu kebahagiaan yang dapat dicapai adalah dengan cara menikah, akan tetapi membina keluarga yang harmonis tidaklah mudah, karena akan muncul berbagai permasalahan dalam rumah tangga. Dan apabila masalah tersebut tidak dapat terselesaikan, maka percerain menjadi satu-satunya jalan keluar yang terakhir. Dengan terjadinya perceraian, maka akan menimbulkan masalah mengenai hak asuh anak dan kewajiban menafkahinya, terutama kadar nafkah dan batas akhir pemberian nafkah bagi anak.
Fiqih mazhab (Hanafi, Maliki, dan Hanbali) mayoritas sepakat bahwa kadar nafkah yang diberikan harus disesuaikan dengan kebutuhan anak, kecuali Imam Syafi’i berpendapat bahwa nafkah disesuaikan dengan kondisi orang yang berkewajiban memberikan nafkah. Namun dalam hal batas akhir pemberiannya Imam Mazhab berbeda-beda pendapat, Hanafi dan Malik berpendapat bahwa nafkah anak menjadi gugur ketika anak telah dewasa dan sehat, namun bagi anak perempuan hingga ia menikah dan dicampuri oleh suaminya, menurut Imam Syafi’i pemberian nafkah bagi anak laki-laki hingga ia mimpi dan bagi anak perempuan hingga ia haid, sedangkan menurut Imam Hanbali nafkah anak tetap menjadi tanggungan ayah ketika sang anak tidak mempunyai harta dan pekerjaan.
Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian pustaka (library research),dengan objek penelitiannya adalah pendapat fiqih mazhab dan. Sumber data yang penulis gunakan adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh dari buku-buku, dokumen dan lainnya. Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan yaitu teknik dokumentasi yang digunakan untuk mengumpulkan serta meneliti bahan pustaka, yang merupakan data sekunder dari judul dan permasalahan dalam penelitian ini, sedangkan teknik analisis dalam penelitian ini adalah menggunakan metode content analysisatau anlisis isi yang merupakan analisis terhadap isi atau pesan yang dapat disamakan dengan analisis konteks. Dalam mencari dan mengumpulkan data-data yang telah dihimpun, maka selanjutnya diadakan analisa yang berpola induktif dan deduktif.
Dari studi ini diharapkan para praktisi hukum yang bertugas di daerah yang masyarakatnya awam hendaknya bertindak pro aktif untuk mengambil keputusan yang lebih melindungi kepada kepentingan pihak yang lemah dalam hal ini adalah anak pada perkara nafkah, meski mereka tidak menuntut sebaiknya tidak hanya mempertimbangkan kemampuan ayah melainkan juga melihat iktikad baik ayah dalam memenuhi kebutuhan anak serta jumlah nominal yang ditentukan untuk dipenuhi setiap bulannya, supaya memenuhi standar kelayakan untuk memenuhi kehidupan anak tersebut.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | Pascasarjana |
Divisions: | Pascasarjana > Ahwal Syakhshiyyah |
Depositing User: | Tari Eka Miyanti |
Date Deposited: | 20 Feb 2020 03:40 |
Last Modified: | 20 Feb 2020 03:40 |
URI: | https://repository.metrouniv.ac.id/id/eprint/2688 |
Actions (login required)
View Item |