Search for collections on IAIN Metro Digital Repository

Status Pernikahan Penderita Gangguan Mental (Studi Kasus di Desa Sumberrejo Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur)

Huda, Miftakhul (2017) Status Pernikahan Penderita Gangguan Mental (Studi Kasus di Desa Sumberrejo Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur). Undergraduate thesis, IAIN Metro.

[img]
Preview
PDF
Skripsi IAIN Metro 1.pdf - Other

Download (1MB) | Preview

Abstract

Pernikahan adalah ikatan lahir batin antara suami istri dalammewujudkan rumah tangga yang sakinah, mawaddah wa rahmah.Manusiayang membutuhkan penyaluran kebutuhan biologis dan psikologis, makasetiap manusia yang memiliki dorongan seksual berhak menyalurkankebutuhannya tersebut, baik orang yang normal maupun orang yangmengalami gangguan fisik atau mental. Namun pernikahan bukan hanyaterkait dengan hak, tetapi juga terkait dengan kewajiban. Tercapainyakeluarga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah, sangat tergantung padakemampuan suami istri dalam menjalankan kewajiban dan hak. Dalam halini tanpa mengabaikan aspek kemanusiaan, orang yang mengalamigangguan fisik dan mental akan terkendala dalam memenuhi kewajibannya,yang dapat berdampak pada tidak terwujudnya tujuan pernikahan.

Pertanyaan yang diajukan dalam penelitian ini yaitu: “Bagaimana status pernikahan suami penderita gangguan mental di Desa SumberrejoKecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur? Tujuan penelitianadalah untuk mengetahui status pernikahan suami penderita gangguanmental di Desa Sumberrejo Kecamatan Batanghari Kabupaten LampungTimur. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitianlapangan yang bertitik tolak dari data primer melalui penelitian lapangan.Alat pengumpulan data menggunakan wawancara, dokumentasi, danobservasi. Analisis data menggunakan teknik analisa data kualitatifberdasarkan teori Miles and Huberman yang terdiri data reduction, datadisplay dan conclusion/verivication.

Status pernikahan antara Hr (suami penderita gangguan mental) danRm (istri) masih tetap, dan keduanya masih terikat dalam pernikahan. Halini karena tidak ada ucapan lafadz talak dari Rm secara sharih (jelas), danistri tidak mengajukan gugatan cerai ke Pengadilan Agama. Suami istrisecara hukum tetap terikat dalam pernikahan,sepanjang tidak ada putusanpengadilan atau ucapan talak dari suami, walaupun salah satu pihak ataukeduanya tidak dapat menjalankan kewajiban, yang berakibat tidaktercapainya tujuan pernikahan.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: Ahwal Syakhshiyyah
Divisions: Fakultas Syariah > Ahwal Syakhshiyyah
Depositing User: Aan Gufroni .
Date Deposited: 03 Mar 2020 07:32
Last Modified: 03 Mar 2020 07:32
URI: https://repository.metrouniv.ac.id/id/eprint/2808

Actions (login required)

View Item View Item