Rohman A, Abdur (2020) Tinjuan Hukum Islam Terhadap Sistem Bagi Hasil Pemeliharaan Hewan Ternak (Studi Kasus Desa Sukadana Jaya Kecamatan Sukadana Kabupaten Lampung Timur). Undergraduate thesis, IAIN Metro.
|
PDF
SKRIPSI_ABDUR_ROHMAN_A_NPM_14123679 - Perpustakaan IAIN Metro.pdf - Other Download (3MB) | Preview |
Abstract
Muamalah merupakan aktifitas yang di lakukan oleh semua orang, untuk melakukan muamalah membutuhkan sebuah akad, yaitu hubungan timbal balik manusia satu dengan yang lainnya. Hal tersebut menjadi dasar bagi hasil di masyarakat khususnya akad mudharabah dalam bagi hasil pemeliharaan hewan ternak di Desa Sukadana Jaya Kecamatan Sukadana, akad yang dilakukan oleh para pihak yaitu akad mudharabah dalam pembagian keuntungan harus jelas dan ada potongan biaya terlebih dahulu, tetapi pada kenyataannya pembagian keuntungan jika hewan ternak tersebut di kelola dalam keadaanbelum pernah beranak,maka jika beranak akan di miliki oleh pengelola, tanpa dibagi. Setelah itu, jika beranak kembali maka akan dibagi dua dan seterusnya.Dan jika hewan ternak tersebut dikelola dalam keadaan sudah pernah beranak, maka jika beranak dibagidua, setangah untuk pemilik hewan ternak dan setengah nya lagi untuk pengelola dan seterusnya. Dan pembagian keuntungan tersebut tidak di potong biaya-biaya tak terduga dari pengelola.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hukum Islam terhadap sistem bagi hasil pemeliharaan hewan ternak di Desa Sukadana Jaya Kecamatan Sukadana Kabupaten Lampung Timur. Jenis penelitian ini adalah penelitian Lapangan (fieldresearch) yang dilaksanakan di Desa Sukadana Jaya Kecamatan Sukadana Kabupaten Lampung Timur. Untuk mendapatkan data yang valid, peneliti menggunakan beberapa metode pengumpul data yaitu wawancara, dokumentasi dan observasi setelah data tersebut terkumpul maka dianalisis menggunakan metode deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan bagi hasil hewan ternak di Desa Sukadana Jaya kecamatan Sukadana Kabupaten Lampung Timur pada prakteknya Menggunakan sistem kekeluargaan karena hanya menggunakan perjanjian lisan, tanpa adanya surat-menyurat dan saksi dari aparat Desa. Dalam bagi hasilnya tidak ada perhitungan terlebih dahulu untuk keperluan atau pengeluaran yang dilakukan oleh pengelola untuk hewanternak. Dan Hewan ternak sapi maupun kambing dalam bagi hasil nya yaitu ketika dalam keadaan belum pernah beranak jika beranak langsung di miliki oleh pengelola tanpa di bagi.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | Hukum Ekonomi Syariah |
Divisions: | Fakultas Syariah > Hukum Ekonomi Syariah |
Depositing User: | Tari Eka Miyanti |
Date Deposited: | 14 May 2020 06:04 |
Last Modified: | 14 May 2020 06:04 |
URI: | https://repository.metrouniv.ac.id/id/eprint/2933 |
Actions (login required)
View Item |