Fania, Malta (2016) Implementasi Rahn Emas di BPRS Metro Madani Kota Metro Menurut Fatwa DSN_MUI Nomor: 26/DSN_MUI/III/2002. Diploma thesis, IAIN Metro.

Preview

PDF MALTA FANIA 1295488 (IAIN Metro).pdf - Other Download (711kB) | Preview

Abstract

Rahn merupakan salah satu bentuk dalam bidang ekonomi. Rahn diartikan sebagai penahanan barang bernilai ekonomis untuk hutang, hal ini bertujuan agar hutang dapat terlunasi oleh yang berhutang dan diperjanjikan pada saat akad. Akad dalam rahn adalah perjanjian untuk mengikat keduanya dalam transaksi rahn. Rahn di BPRS Metro Madani menggunakan Akad multitransaksi, yaitu akad untuk semua transaksi yang dilakukan. Akad ini dilakukan karena kurangnya pengetahuan tetang teori jenis-jenis akad dalam pegadaian. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mendalami Apakah Implementasi rahn emas di BPRS Metro Madani sesuai dengan fatwa DSN-MUI No.26/DSN-MUI/III/2002?

Jenis dari penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang bersifat deskriptif. Adapun teknik pengumpulan data dengan metode wawancara, dan dokumentasi. Wawancara dilakukan kepada karyawan dan nasabah pegadaian syari’ah BPRS Metro Madani. Semua data yang dihasilkan kemudian peneliti analisa dengan menggunakan teknik analisa kualitatif yang menggunakan cara berfikir induktif. Hal ini bertujuan untuk memaparkan Apakah Implementasi rahn emas di BPRS Metro Madani sesuai dengan fatwa DSN-MUI No.26/DSN- MUI/III/2002.

Berdasarkan pada hasil penelitian yang peneliti lakukan di BPRS Metro Madani, bahwa akad pegadaian menggunakan akad multitransaksi yang digunakan di BPRS Metro Madani. jika melihat kegunaan dari transaksi nasabah seharusnya akad yang dilakukan disesuaikan dengan fatwa DSN-MUI No.26/DSN-MUI/III/2002, yaitu akad rahn dan akad ijarah sesuai dengan yang tercantum pada fatwa. Seharusnya dalam akad tidak adanya penambahan akad seperti akad Qord yang saat ini terjadi di BPRS Metro Madani.

Actions (login required)

View Item