Nurvianti, Tiara (2020) Implementasi gadai emas pada bank Syariah mandiri kantor cabang pembantu kedaton Bandar Lampung Berdasarkan Fatwa DSN-MUI NO.25/DSN-MUI/III/2002. Undergraduate thesis, IAIN Metro.
|
PDF
SKRIPSI TIARA NURVIANTI.pdf - Other Download (2MB) | Preview |
Abstract
Gadai emas merupakan produk pembiayaan atas dasar jaminan berupa emas sebagai salah satu alternatif memperoleh pembiayaan secara cepat. Pinjaman gadai emas merupakan fasilitas pinjaman tanpa imbalan dengan jaminan emas dengan kewajiban pinjaman secara sekaligus atau cicilan dalam jangka waktu tertentu. Gadai emas saat ini tidak hanya dapat dilakukan di pegadaian syariah saja, tetapi juga dapat dilakukan di bank syariah.Salah satu bank syariah yang menerapkanproduk gadai emas yaitu Bank Syariah Mandiri KCP Kedaton Bandar Lampung. Dalam kegiatan operasionalnya, Bank Syariah Mandiri KCP Kedaton Bandar Lampung menjalankan produk gadai emas berpedoman pada ketentuan yang berlaku pada Fatwa Dewan Syariah Nasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang implementasi gadai emasdi Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Kedaton Bandar Lampung berdasarkan Fatwa DSN-MUI No. 25/DSN-MUI/III/2002dan mengetahui penyebab perbedaan penerapan biaya pemeliharaan dan penyimpanan marhunberdasarkan Fatwa DSN-MUI No. 25/DSN-MUI/III/2002.
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research),sedangkan sifat penelitian adalah deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data wawancara dan dokumentasi. Sumber data dalam penelitian ini yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Setelah data-data terkumpul maka peneliti menganalisis dengan menggunakan teknik analisis data kualitatif dengan menggunakan metode berfikir induktif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi gadai emas di Bank Syariah Mandiri KCP Kedaton Bandar Lampung yaitutelah berjalan dengan berdasarkan prinsip syariah dan ketentuan yang berlaku pada Fatwa Dewan Syariah Nasional. Hanya saja dalamhalpenerapan biaya pemeliharaan dan penyimpanan Marhun, pihak bank menetapkan biaya tersebut dengan berdasarkan jumlah pinjaman yang diterima oleh nasabah. Hal tersebut dikarenakan dalam persaingan bisnis pihak kompetitor menghitung biaya pemeliharaan dan penyimpanan berdasarkan jumlah pinjaman. Sehingga, jika pihak Bank menghitung biaya pemeliharaan dan penyimpanan tidak berdasarkan jumlah pinjaman yang diterima nasabahmaka dalam sisi bisnis kurang bersaing.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | Perbankan Syariah |
Divisions: | Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Perbankan Syariah |
Depositing User: | Saiful Manaf M.Pd.I |
Date Deposited: | 01 Jul 2020 03:44 |
Last Modified: | 01 Jul 2020 03:44 |
URI: | https://repository.metrouniv.ac.id/id/eprint/3067 |
Actions (login required)
View Item |