Triamalia, Riska (2019) Penerapan sistem bagi hasil yang dilakukan Bank BRI Syariah Kantor Cabang (KC) Bandar Lampung. Undergraduate thesis, IAIN Metro.
|
PDF
RISKA TRIAMALIA.pdf - Other Download (3MB) | Preview |
Abstract
Bagi hasil dalam syariah tidak mengenal pemberlakuan keuntungan mutlak di muka kepada para investornya. Sebaliknya diperjanjikan pula bila usaha mengalami kerugian, maka baik investor maupun pengelola dana yang menjalankan proyek akan menanggung secara bersama-sama. Produk pendanaan atau simpanan bank syariah, misalnya Tabungan dan Deposito, penentuan nisbah bagi hasil dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: jenis produk simpanan, perkiraan pendapatan investasi dan biaya operasional bank. Hanya produk simpanan iB dengan skema investasi (mudharabah) yang mendapatkan return bagi hasil. Sementara itu, untuk produk simpanan iB skema titipan (wadiah), return yang diberikan berupa bonus.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan atau field research, yaitu suatu penelitian yang dilakukan secara intensif, terperinci dan mendalam terhadap suatu objek tertentu dengan mempelajarinya sebagai suatu kasus dan dilakukan juga untuk penyusunan laporan ilmiah.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan sistem bagi hasil transaksi bentuk akad mudharabah yang dilakukan Bank BRI Syariah Kantor Cabang (KC) Bandar Lampung. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan sekaligus memperdalam khasanah keilmuan tentang penerapan sistem bagi hasil yang dilakukan Bank BRI Syariah Kantor Cabang (KC) Bandar Lampung.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, penerapan sistem bagi hasil pada tabungan mudharabah yang diterapkan oleh Bank BRI Syariah KC Bandar Lampung adalah menggunakan sistem revenue sharing. Sistem ini mempunyai pengertian bahwa adanya pembagian hasil, penghasilan atau pendapatan antara shahibul maal (nasabah) dengan mudharib (BRI Syariah), dan jika pihak bank mengalami kerugian maka kerugian tersebut ditanggung oleh kedua belah pihak yaitu nasabah dan Bank BRI Syariah KC Bandar Lampung dengan asumsi bahwa kerugian tersebut disebabkan oleh Bank sebagai mudharib dalam mengelola tabungan akan tetapi semua ada kesepakatan antara shahibul maal (nasabah) dengan mudharib (BRI Syariah) pada waktu melakukan akad. Ketentuan dalam pemberian nisbah bagi hasil yaitu besarnya nilai bagi hasil yang berdasarkan hasil rapat ALCO (Assets And Liability Commite) yang dikoordinir oleh Head of Treasury Bank BRI Syariah yang ditetapkan minimal 1 bulan sekali. Sehingga Bank BRI Syariah KC Bandar Lampung tinggal menjalankan dan melaksanakan apa yang sudah ditetapkan oleh kantor pusat.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | Perbankan Syariah |
Divisions: | Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Perbankan Syariah |
Depositing User: | Aan Gufroni . |
Date Deposited: | 10 Jul 2020 07:05 |
Last Modified: | 10 Jul 2020 07:05 |
URI: | https://repository.metrouniv.ac.id/id/eprint/3503 |
Actions (login required)
View Item |