Search for collections on IAIN Metro Digital Repository

Keluarga Berencana Menurut Perspektif Mahmud Syaltut

Nasrullah, . (2020) Keluarga Berencana Menurut Perspektif Mahmud Syaltut. Masters thesis, IAIN Metro.

[img]
Preview
PDF
NASRULLAH (18002781) BARU.pdf - Other

Download (3MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini bermaksud membahas tetang keluarga berencana menurut perspektif Mahmud Syaltut untuk menjelaskan kepada umat akan masalah pencegahan dan pengendalian kelahiran, sehingga umat memperoleh pencerahan dan jawaban akan masalah pencegahan dan pengendalian kelahiran, karena pembatasan dan pengaturan kelahiran memiliki beberapa makna, sehingga perlu dibatasi maknanya, sehingga akan jelas maknanya, ketika sudah jelas maknanya, maka akan menjadi suatu kesepakatan akan maknanya, Dengan demikian menurutperspektif Mahmud Syaltut ketika sudah ada kesepakatan maka tidak perlu lagi diperselisihkan dan adanya pendapat baru, Penelitian ini bertujuuan untuk mengetahui Perspektif Mahmud Syaltut mengenai Keluarga Berencana dan Argumentasi Fatwa Mahmud Syaltut Tentang Keluarga BerencanaPenelitian ini merupakan penelitian kajian pustaka atau library research, yaitu penelitian yang dilakukan melalui pengumpulan data atau karya tulis ilmiah dengan obyek penelitian atau pengumpulan data yang bersifat kepustakaan.

Data Yang diperoleh ada beberapa kesimpulan yang dapat diambil tentang Keluarga Berencana (KB) menurut Mahmud Syaltut oleh penulis antara lain adalah:Mahmud Syaltut mendefinisikan Keluarga Berencana (KB) sebagai pengaturan dan penjarangan kelahiran atau usaha mencegah kehamilan sementara atau bahkan untuk selama-lamanya sehubungan dengan situasi dan kondisi tertentu, baik bagi keluarga yang bersangkutan maupun untuk kepentingan masyarakat dan Negara.Mahmud Syaltut membolehkan Keluarga Berencana (KB) dikarenakan syariat Islam menghasung kaum muslimin untuk dapat menyusui anak-anak sampai usia dua tahun. Menyusui anak sampai usia dua tahun tidak akan dapat terlaksana kecuali dengan adanya penundaan kehamilan hingga usia anak dua tahun. Rasulullah SAW melarang wanita menyusui dalam kondisi hamil, sehingga perlu adanya usaha penundaan kehamilan. Penundaan kehamilan guna mencegah kemudharatan baik yang akan dialami wanita maupun anak yang baru dilahirkan. Keluarga Berencana (KB) dapat melahirkan generasi yang kuat, sehat, dan cerdas guna kemaslahatan umat Islam, sehingga dapat melanjutkan dan mendakwahkan ajaran Islam. Adapun generasi yang lemah, baik secara fisik maupun pikiran akan membebani Negara, sehingga Negara Barat akan sangat mudah untuk menjajah dan mengambil kekayaan alam.

Hasil Penelitian menunjukan hukum Keluarga Berencana (KB), sehingga dari penelitian ini dapat dikembangkan guna kemaslahatan yang lebih luas dari program Keluarga Berencana (KB) yang benar akan dapat mensortir kelompok masyarakat yang dikehendaki, sehingga jumlahnya harus ditingkatkan dan kelompok masyarakat yang tidak dikehendaki sehingga jumlahnya harus kendalikan. Penerapan program Keluarga Berencana (KB) harus berdasarkan niat yang baik dan Pelaksanaan Keluarga Berencana (KB) harus sesuai syariat Islam

Kata kunci : keluarga berencana, Mahmud Syaltut

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: Pascasarjana
Divisions: Pascasarjana > Ahwal Syakhshiyyah
Depositing User: Saiful Manaf M.Pd.I
Date Deposited: 14 Aug 2020 07:58
Last Modified: 14 Aug 2020 07:58
URI: https://repository.metrouniv.ac.id/id/eprint/3814

Actions (login required)

View Item View Item