Ferizki, Agung (2021) Filosofi Mahar dalam Perkawinan Perspektif Hukum Islam. Undergraduate thesis, IAIN Metro.

PDF CETAK AGUNG FERIZKI - Agung Ferizki.pdf - Other Download (1MB)

Abstract

Mahar adalah pemberian dari pihak laki-laki (suami) kepada pihak perempuan (isteri). Mahar merupakan hak sepenuhnya bagi isteri dan ini berarti merupakan kewajiban bagi suami. Dalam bahasa al-Qur‟an, istilah mahar itu kadangkala menggunakan kata shadaq seperti tersebut dalam surat an-Nisa ayat 4. Di samping kata shadaq, al-Qur‟an juga menggunakan kata nihlah, disamping kata faridhah dan ujur. Kesemua istilah tersebut mengandung arti satu yakni bermakna mahar atau maskawin, sebagai pemberian wajib dari pihak calon suami kepada calon isteri. Namun demikian baik dalam al-Qur‟an maupun al-Hadits mahar itu tidak di tentukan tentang berapa jumlah minimal maupun maksimalnya, sedikit ataupun banyak.

Jenis penelitian ini memfokuskan proses pada penelitian kepustakaan (library research), data yang digunakan adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh dengan mempelajari bahan-bahan kepustakaan berupa buku-buku, dokumen-dokumen, hasil penelitian, dan sebagaimana yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti.

Hasil penelitian ini menunjukkan filosofi mahar dalam perkainan perspektif hukum islam adalah sesuatu yang sangat penting dalam akad perkawinan, meskipun al-Qur‟an tidak menunjukkan batas minimal dan maksimal hanya saja ada satu hadits yang memberikan petunjuk adanya mahar yang diberikan itu sesederhana mungin.

Mahar merupakan suatu kewajiban bagi suami terhadap isteri, meskipun mahar bukan merupakan rukun dalam akad perkawinan tetapi mahar merupakan suatu keniscayaan yang harus ada dalam akad perkawinan, atau dalam kata lain itu merupakan konsekuensi logis dari suatu akad perkawinan.

Actions (login required)

View Item