Wibowo, Eko (2021) Perlindungan Orang Tua Terhadap Anak Dalam Pernikahan Dibawah Umur (Studi Kasus di Desa Labuhan Mulya Kecamatan Way Serdang Kabupaten Mesuji). Undergraduate thesis, IAIN Metro.
PDF
SKRIPSI EKO WIBOWO NPM. 1502030025 AS.pdf - Other Download (2MB) |
Abstract
Pernikahan adalah salah satu jalan yang amat mulia untuk mengatur kehidupan rumah tangga dan keturunan. Mengingat betapa besar tanggung jawab, baik suami maupun istri perlu memiliki kesiapan matang, baik fisik maupun psikis. Bagi laki-laki, ketahanan fisik lebih dituntut lagi seperti disebutkan dalam Al-Qur'an, laki-laki adalah pemimpin bagi wanita.Undang-undang Pernikahan di Indonesia mengatur batasan umur bagi seseorang yang akan melangsungkan Pernikahan, dengan kata lain seseorang harus mencapai umur tertentu sehingga ia diizinkan atau dibolehkan untuk menikah. Batas umur yang ditentukan adalah Pernikahan hanya diizinkan apabila pria dan wanita sudah mencapai umur 19 (sembilan belas) tahun. Peran orang tua dalam Pernikahan dibawah umur sangat berpengaruh pada kelangsungan Pernikahan tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana perlindungan orang tua terhadap anak yang menikah dibawah umur di Desa Labuhan Mulya Kecamatan Way Serdang Kabupaten Mesuji.. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field reserch) dan bersifat deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode wawancara dan dokumentasi guna mendapatkan data yang dibutuhkan, dengan menggunakan metode analisisis secara induktif.
Hasil penelitian yang sudah dilakukan didapat temuan yaitu Pernikahan dibawah umur dilakukan karena adanya pergaulan bebas, dasar suka sama suka serta dukungan dari orang tua. Pernikahan dibawah umur ini menyebabkan orang tua melakukan perlindungan terhadap anaknya dalam bentuk perlindungan fisik, perlindungan ekonomi, dan perlindungan psikologi secara mendalam. Akibat yang ditimbulkan dari perlindungan orang tua terhadap Anak dalam Pernikahan dibawah umur ini adalah tidak menumbuhkan kesungguhan berusaha untuk mecari rizki, tidak terbentuk rumah tangga yang mandiri dan tidak terpenuhinya hak dan kewajiban antara suami dan isteri.
Dengan demikian disarankan untuk orang tua, mereka harus lebih tegas pada anaknya yang sudah menikah agar bisa menjadi keluarga yang mandiri. Orang tua harus bisa dijadikan motivator dalam perjalanan berumah tangga.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | Ahwal Syakhshiyyah |
Divisions: | Fakultas Syariah > Ahwal Syakhshiyyah |
Depositing User: | Siti Ma'ani IAIN Metro |
Date Deposited: | 12 Oct 2021 04:07 |
Last Modified: | 12 Oct 2021 04:07 |
URI: | https://repository.metrouniv.ac.id/id/eprint/4675 |
Actions (login required)
View Item |