Pristiani, Safitri Yurike (2021) Tinjauan Hukum Islam Terhadap Suami Murtad Pasca Pernikahan (Studi Kasus Desa 41 Batangharjo Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur). Undergraduate thesis, IAIN Metro.

PDF SKRIPSI SAFITRI YURIKE PRISTIANI NPM. 1602030038 - AS.pdf - Other Download (3MB)

Abstract

Putusnya perkawinan dapat disebabkan karena salah satu suami atau isteri murtad, pada kasus yang terjadi di desa Batangharjo, rumah tangga tetap terjalin harmonis meski suami murtad, lalu apa yang menyebabkan suami murtad dan bagaimana pandangan hukum Islam mengenai suami murtad pasca pernikahan.

Penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan mengenai hukum suami murtad pasca pernikahan dan menjadi pondasi agar lebih berhati-hati dalam memilih calon suami atau isteri. Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian lapangan (field research), dengan sifat penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dengan keluarga suami murtad, tokoh agama dan tokoh masyarakat dan dokumentasi.

Berdasarkan hasil penelitian Suami murtad disebabkan karena, kurangnya keyakinan dan keimanan di dalam hati untuk masuk agama Islam, cinta buta, dan faktor ekonomi yang kurang. Menurut UU No. 1 tahun 1974 pasal 39 ayat (2) dan KHI pasal 116 ayat (h) dikatakan putus perkawinan apabila murtad menjadi penyebab ketidak rukunan dalam rumah tangga. Sedangkan menurut fiqh pernikahan yang apabila salah satu dari mereka murtad, maka pernikahan itu dihukumi fasakh atau batal. Jadi apabila melakukan hubungan intim maka dihukumi zina.

Kata kunci: Murtad, Fasakh, Kompilasi Hukum Islam

Actions (login required)

View Item