Mutmainah, Siti (2019) Penimbunan barang dagangan ditinjau dari ekonomi islam (studi kasus pasar Merapi Seputih Mataram Lampung Tengah). Undergraduate thesis, IAIN Metro.
|
PDF
Skripsi 002.FEBI.2019.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Menimbunan barang adalah suatu upaya seseorang atau lembaga untuk menimbun barang, manfaat atau jasa sehingga menjadi langka di pasaran dan dapat diperkirakan harganya melonjak naik. Perbuatan ihtikar merupakan sebuah penganiayaan terhadap orang lain yang dilakukan secara sengaja untuk memperoleh keuntungan pribadi.
Pertanyaan penelitian adalah Bagaimana penimbunan barang di Pasar Merapi Seputih Mataram Lampung Tengah ditinjau dari ekonomi Islam. Tujuan Penelitian untuk mendapatkan gambaran seberapa jauh praktek penimbunan barang dagangan di Pasar Merapi Seputih Mataram Lampung Tengah. Manfaat penelitian secara praktis diharapkan dapat berguna bagi masyarakat muslim yang melakukan praktek jual beli agar setiap melakukan selalu mengindahkan norma dan etika Islam dan secara teoritis penelitian ini adalah untuk menambah khazanah pengetahuan berkaitan tentang larangan-larangan yang ada pada bab jual beli khususnya penimbunan barang.
Jenis penelitian adalah penelitian lapangan (field research) dan sifat penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian adalah sumber data primer yaitu distributor bahan dapur Pasar Fajar Mataram Lampung Tengah, SH, dan AR selaku agen di Pasar Fajar Mataram Lampung Tengah dan AL, SH dan MR selaku pembeli di Pasar Fajar Mataram Lampung Tengah serta Sumber data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data secara induktif.
Berdasarkan hasil analisa data dapat disimpulkan bahwa Penimbunan barang dilakukan pada saat menjelang idul fitri kemudian barang komoditi ditimbun selama 1-2 minggu dikarenakan dalam pertengahn bulan ramadhan seluruh masyarakat memerlukan barang komoditi tersebut seperti telur, gula, cabai bahkan daging yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan yang berlipat ganda dan memperkaya diri sendiri. Pada prakteknya barang yang ditimbun melebihi kebutuhan yang diperlukan masyarakat, barang yang ditimbun dalam usaha menunggu saat naiknya harga dan penimbun dilakukan pada saat masyarakat membutuhkan. Para ulama fiqh yang tidak membolehkan atau diharamkan ihtikar dikarenakan bahwa kandungan nilai-nilai universal Al-Qur’an yang menyatakan bahwa setiap perbuatan aniaya dan dapat merugikan serta kesengsaraan orang lain.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | Ekonomi Syariah |
Divisions: | Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Ekonomi Syariah |
Depositing User: | Aan Gufroni . |
Date Deposited: | 20 Sep 2019 02:31 |
Last Modified: | 20 Sep 2019 02:31 |
URI: | https://repository.metrouniv.ac.id/id/eprint/48 |
Actions (login required)
View Item |