Romansyah, . (2018) Implementasi Akad Hiwalah dalam Jual Beli Laptop ditinjau dari Hukum Ekonomi Syariah (Studi Kasus di Toko Creative Kota Metro). Undergraduate thesis, IAIN Metro.

Preview

PDF SKRIPSI ROMANSYAH.pdf - Other Download (2MB) | Preview

Abstract

Hiwalah adalah pemindahan hutang dari orang yang berhutang kepada orang lain yang wajib menanggung hutang tersebut. Dalam hal ini telah terjadi tiga pihak yaitu adalah konsumen (muhil), Toko Creative (muhal) dan FIF Federal International Finance (muhal ‘alaih). Hiwalah merupakan akad pelengkap yang dimaksudkan untuk mempermudah pelaksanaan jual beli laptop yang ada di Toko Creative Kota Metro. Toko Creative menjual laptop dengan harga kontan dan kredit, penjualan laptop dengan cara kredit telah dialihkan ke pihak leasing yaitu FIF Federal International Finance. Konsumen harus membayar hutang atas pembelian laptop secara kredit ke FIF Federal International Finance secara diangsur perbulan. Besaran ketetapan angsuran yang dibayarkan oleh konsumen telah ditetapkan secara sepihak oleh pihak FIF Federal International Finance.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan akad hiwalah dalam jual beli laptop ditinjau dari hukum ekonomi syariah. Dan manfaat dari penelitian ini adalah secara teoritis, diharapkan dapat menambah wawasan tentang implementasi akad hiwalah dalam jual beli laptop ditinjau dari hokum ekonomi syariah. Secara praktis, dapat memberikan masukan kepada Toko Creative dan FIF (Federal International Finance) Kota Metro mengenai akad hiwalah.

Jenis penelitian ini adalah field research, atau penelitian lapangan dan bersifat deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif dengan menggunakan metode berpikir induktif.

Hasil penelitian mengenai implementasi akad hiwalah dalam jual beli laptop ditinjau dari Hukum Ekonomi Syariah bahwa sepenuhnya belum merujuk pada syariat Islam dikarenakan adanya ketidakjelasan hutang yang harus dibayarkan oleh konsumen antara berhutang ke pihak Toko Creative atau ke pihak FIF (Federal International Finance) selain itu bertambahnya nominal hutang yang harus dibayarkan oleh pihak konsumen (muhil) serta ketetapan secara sepihak yang dilakukan oleh FIF (Federal International Finance) dengan tidak melibatkan konsumen dalam melakukan kerjasama dalam akad hiwalah.

Actions (login required)

View Item