Magfiratun, . (2021) Hutang Piutang Dengan Jaminan Tinjauan Hukum Ekonomi Syariah (Studi Kasus di Dusun Banjar Sari Kecamatan Gunung Sugih). Undergraduate thesis, IAIN Metro.
PDF
SKRIPSI MAGFIRATUN - 1602090042 - HESy.pdf - Other Download (1MB) |
Abstract
Sebagai mahluk sosial manusia memerlukan manusia lain dan bersama sama hidup bermasyartakat, kebutuhan manusia yang beraneka ragam kebutuhan yang semakin hari semakin banyak peningkatan sedangkan untuk mencapai kebutuhan sangat terbatas. Hal ini yang menyebabkan manusia memerlukan bantuan untuk memenuhi kebutuan hidup yaitu salah satunya dengan terpenuhinya kebutuhan pelengkap tersebut yaitu dengan hutang piutang dengan jaminan. Hutang piutang dengan jaminan merupakan akad menjadikan suatu harta sebagai jenis jaminan atas hutang piutang, sehingga dengan harta itu hutang dapat dilunasi jika hutang tersebut tidak dapat dilunasi oleh pihak pembeli. Dalam islam hutang piutang dengan jaminan merupakan akad tabarru’ (akad saling tolong menolong) tanpa ada imbalan jasa sedangkan jual beli adalah salah satu transaksi tukar menukar barang dengan uang atau barang dengan barang, yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan kesepakatan kedua belah pihak, dalam jual beli ketetapan akad adalah menjaminkan barang kepenjual dan menjadikan sembako menjadi hak milik pembeli. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana setatus hukum hutang pitang dengan jaminan sebagai jaminan atas jual beli menurut Hukum Eknomi Syariah. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (filed research) dan penelitian ini bersfat deskriptif. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data hasil temuan digambarkan secara deskriptif dan dianalisis menggunakan cara berpikir induktif. Berdasarkan hasil penelitian bahwa pembeli yang tidak dapat membayar secara penuh maka pemilik warung meminta barang sebagai barang jaminan yang berupa Hp Android atau STNK. Pada akhirnya pemilik warung menerima barang jaminan tersebut sebagai jaminan atas hutang pembeli yang tidak dapat membayar sembako. Menurut Hukum Ekonomi Syariah hutang piutang dengan jaminan akibat jual beli di berpolehkan karna apabila pembeli tidak dapat membayar secara penuh maka pembeli bisa menjaminkan barang berupa Hp Android atau STNK sesuai dengan permintaan pemilik warung, dilihat dari rukun dan syarat akad yang telah terpenuhi sebagai mana disebutkan dalam pasal 22 Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah dan syarat sahnya akad jual beli, sebagai mana disebutkan dalam KUHPPer Pasal 1320 serta rukun dan syarat jaminan yang telah terpenuhi yang disebutkan dalam Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah BAB XXVII tentang Qardh. Maka akad hutang piutang dengan jaminan, sebagai jaminan dalam akad jual beli itu sah dan di perbolehkan.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | Hukum Ekonomi Syariah |
Divisions: | Fakultas Syariah > Hukum Ekonomi Syariah |
Depositing User: | Siti Ma'ani IAIN Metro |
Date Deposited: | 18 Apr 2022 01:23 |
Last Modified: | 18 Apr 2022 01:23 |
URI: | https://repository.metrouniv.ac.id/id/eprint/5319 |
Actions (login required)
View Item |