Winarsih, Anik (2016) Penetapan Upah Bekam dalam Perspektif Ekonomi Syariah (Studi Kasus pada Klinik Bekam di Kota Metro). Undergraduate thesis, IAIN Metro.

Text SKRIPSI ANIK WINARSIH (1172104).pdf - Other Download (2MB)

Abstract

Upah bekam pun telah ada sejak zaman Rasulullah. Namun, upah bekam pada masa Rasulullah berbeda dengan upah bekam pada masa ini. Pada masa Rasulullah upah bekam tidak memiliki ukuran nominal yang pasti, melainkan berdasarkan kerelaan pasien semata, karena bekam pada masa itu ditujukan semata-mata untuk tujuan menolong seseorang yang membutuhkan pengobatan. Pada saat ini, bekam telah menjadi salah satu mata pencaharian sehingga besaran upah bekam ditentukan atau ditetapkan oleh terapis yang melakukan terapi bekam. Penetapan upah bekam tersebut tidak boleh keluar dari prinsip prinsip ekonomi syariah yaitu tauhid, al-‘adl, tanggung jawab, dan sosial kemasyarakatan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan bersifat deskriptif. Sumber data primer pada penelitian ini adalah klinik bekam Metro Bekam Centre (MBC) dan klinik bekam Al-Faruq, dan sumber data sekunder adalah kitab hadis dan buku-buku yang membahas mengenai upah bekam. Sedangkan metode yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik analisis deskriptif kualitatif dengan menggunakan pola pemikiran induktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penetapan upah bekam pada klinik bekam di Kota Metro bervariasi. Hal tersebut dikarenakan tidak adanya regulasi yang mengatur besarnya upah bekam dari pemerintah setempat. Selain itu, tidak ada pula kesepakatan diantara klinik bekam mengenai besaran atau standar upah bekam memunculkan besaran upah bekam yang berbeda-beda. Masing-masing klinik bekam berhak menentukan besaran upah bekam.

Actions (login required)

View Item