Ratnasari, Evi (2019) Praktik hutang piutang perspektif ekonomi islam (Studi kasus desa Giri Kelopo Mulyo). Undergraduate thesis, IAIN Metro.
|
PDF
Skripsi 005.FEBI.2019.pdf - Other Download (4MB) | Preview |
Abstract
Utang piutang ini merupakan sebuah akad yang bertujuan untuk tolong menolong, bukan sebagai pengembangan modal. Sehingga syarat tambahan atau bunga yang ditetapkan pihak piutang itu tidak diperbolehkan. Akan tetapi kenyatannya, banyak transaksi utang piutang yang mensyaratkan kelebihan lebih yang terjadi dalam masyarakat. Bahkan orang Islam pun banyak yang melaksanakannya. kenyataan ini dapat di lihat di Desa Giri Kelopo Mulyo, yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Praktik utang piutang yang dilakukan oleh masyarakat desa tersebut adalah utang piutang dengan bunga atau yang lebih dikenal dengan istilah anakan. Dan masyarakat di desa tersebut sudah terbiasa dengan fenomena utang piutang semacam ini. Melihat fenomena ini penulis tertarik untuk meneliti yang mengacu pada pokok masalahnya sebagai berikut: apakah faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat tetap menggunakan jasa rentenir dan bagaimanakah mekanisme transaksi hutang piutang di Desa Giri Kelopo Mulyo?
Adapun jenis penelitian adalah peneltian lapangan (field reseach). Sumber data dalam penelitian ini menggunakan sumber data primer dan sumber data sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan dokumentasi. Wawancara dilakukan kepada pihak kreditur dan debitur. Sedangkan dokumentasi dilakukan dilingkaran Desa Giri Kelopo Mulyo. Semua data tersebut dianalisis secara kualitatif dengan metode berfikir induktif.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Desa Giri Kelopo Mulyo maka dapat diketahui bahwa Adapun faktor internal adalah adanya faktor kebutuhan yang mendesak, dan keperluan modal usaha. Sedangkan faktor eksternal adalah cara meminjam yang mudah yaitu dengan perjanjian yang dilakukan secara lisan dan bermodalkan kepercayaan, besarnya pinjaman yang tidak dibatasi, dapat dilakukan dimana saja, mengakibatkan masyarakat lebih tertarik meminjam kepada pihak kreditur daripada lembaga keuangan. Mekanisme utang piutang yang diberlakukan oleh kreditur sama dengan akad pada umumnya. Hanya saja pada syarat hutang piutang adanya uang tambahan yang melebihi uang pokoknya. Dengan demikian praktik hutang piutang diDesa Giri Kelopo Mulyo belum sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi Islam yaitu prinsip ketuhanan, prinsip keseimbangan, prinsip kehendak bebas dan prinsip tolong menolong.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | Ekonomi Syariah |
Divisions: | Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Ekonomi Syariah |
Depositing User: | Aan Gufroni . |
Date Deposited: | 20 Sep 2019 08:33 |
Last Modified: | 20 Sep 2019 08:33 |
URI: | https://repository.metrouniv.ac.id/id/eprint/57 |
Actions (login required)
View Item |