Putri, Dhea Ulyta (2022) Perilaku Sopir dalam Menetapkan Tarif Angkot (Studi di Trayek Metro – Karang Rejo). Undergraduate thesis, IAIN Metro.

PDF SKRIPSI DHEA ULYTA PUTRI 1702090076 - Dhea Ulyta Putri.pdf - Other Download (6MB)

Abstract

Angkutan kota merupakan sebuah moda transportasi yang merujuk kepada angkutan umum dengan rute yang telah ditentukan. Tidak seperti bus yang memiliki tempat mengangkut penumpang atau menurunkan penumpang di halte, angkutan kota dapat berhenti dimana saja. Sopir angkutan kota memiliki beberapa persyaratan dalam melakukan pengiriman barang dan jasa, yaitu surat ijin mengemudi angkutan umum sesuai dengan jenis kendaraan yang digunakan, pembagian waktu kerja dan istirahat, tata krama dalam memberikan pelayanan kepada penumpang, dan kondisi fisik sopir. Mengenai tarif angkutan umum sebenarnya sudah ada peraturan yang mengaturnya. Ketentuan tarif dalam peraturan pemerintah tersebut didasarkan pada zonasi di setiap wilayah. Akan tetapi yang banyak terjadi di dunia perangkotan yakni tarif yang dibebankan oleh sopir angkot kepada penumpang cenderung mahal. Oleh karena itu, di sini peneliti tertarik untuk meneliti lebih dalam lagi mengenai perilaku sopir dalam menetapkan tarif angkot trayek Metro – Karang Rejo. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan. Sumber data berasal dari Dinas Perhubungan, sopir angkota dan warga pengguna jasa angkot. Selain itu, sumber data lainnya yakni buku dan penelitian yang berkaitan dengan pembahasan penelitian ini. Data yang diperlukan diperoleh melalui wawancara, dan dokumentasi. Setelah data terkumpul dan disajikan, kemudian dianalisis dan ditarik suatu kesimpulan. Berdasarkan tinjauan yang peneliti lakukan menunjukkan bahwa sopir angkutan kota trayek Metro-Karang Rejo tidak menerapkan tarif yang sudah ditetapkan dalam Peraturan Walikota Metro Nomor 5 Tahun 2015 tentang Penyesuaian Tarif Angkutan Penumpang Umum Jenis Mikrolet. Selisih antara tarif yang ditetapkan oleh sopir angkot dengan ketentuan yang ada pada Peraturan Walikota sangat jauh yakni mencapai dua kali lipat. Namun demikian, perilaku sopir dalam menetapkan tarif tersebut bukan tanpa alasan. Mereka menganggap bahwa tarif yang dibebankan kepada penumpang wajar mengingat tarif yang ditetapkan oleh pemerintah terbilang rendah. Selain itu, sejak mewabahnya virus corona, minat penumpang terhadap angkot berkurang sehingga mengakibatkan pendapatan sopir menurun jauh dari sebelumnya.

Kata Kunci: Perilaku Sopir & Tarif Angkot

Actions (login required)

View Item