Azizah, Annisa (2022) Strategi Pemasaran dalam Meningkatkan Volume Penjualan Bakso Kuah Mercon (Studi Kasus UMKM Caffe Chika Bukit Kemuning, Lampung Utara). Undergraduate thesis, IAIN Metro.

PDF Annisa Azizah 1804041026.pdf - Other Download (4MB)

Abstract

Strategi pemasaran pada dasarnya menjadi rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu dibidang pemasaran, yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pemasaran yang diterapkan UMKM Caffe Chika Bukit Kemuning Lampung Utara dalam meningkatkan volume penjualan bakso kuah mercon. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dan sifat penelitiannya bersifat deskriptif kualitatif.
Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi. Wawancara dilakukan dengan owner, 2 orang karyawan, 2 orang konsumen. Data hasil temuan digambarkan secara deskriptif dan dianalisis menggunakan cara berpikir induktif.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi pemasaran yang diterapkan UMKM Caffe Chika Bukit Kemuning Lampung Utara dalam meningkatkan volume penjualan bakso kuah mercon dilakukan dengan menerapkan strategi bauran pemasaran 7P yaitu product, price, place, promotion, people, process, pysical evidence. Caffe Chika selalu memperhatikan kepuasan
pelanggan dengan menciptakan produk yang bervariasi, menjaga kualitas dan mutu produk, mengikuti selera konsumen. Namun Caffe Chika menghadapi hambatan berupa konsistensi produk yang tidak selalu tersedia seperti bakso lobster dan cumi. Harga yang ditawarkan juga terjangkau sehingga siapapun dapat membelinya. Pemilihan lokasi pada Caffe Chika tidak begitu strategis karena terletak di dalam gang. Ini menyebabkan kurangnya lahan parkir sehingga kendaraan harus parkir di pinggir jalan. Caffe Chika mempromosikan menu baksonya secara online dan offline.

Orang-orang yang bekerja di Caffe Chika mimiliki umur yang masih muda sehingga jika bekerja masih sangat produktif. Caffe Chika dalam proses memproduksi bakso-baksonya langsung dibuat oleh owner hal ini bertujuan untuk tetap memprioritaskan rasa agar tetap otentik. karyawan tidak ikut serta dalam pembuatan bakso, sehingga karyawan tidak bisa berinovasi untuk membantu owner. Caffe Chika dalam proses penyajian bakso berbeda dengan bakso lain karena memiliki kuah yang berwarna merah, sehingga disana sangat terkenal
dengan bakso kuah mercon dengan berbagai pilihan bakso. Meskipun strategi pemasaran di atas telah dilakukan, pada akhirnya tidak ada pengaruhnya terhadap peningkatan volume penjualan di Caffe Chika hal ini dipengaruhi oleh pandemi
Covid -19 dan penerapan prinsip 7P yang belum maksimal.

Actions (login required)

View Item