Search for collections on IAIN Metro Digital Repository

Dampak Sosiologi Perkawinan Poliandri (Studi Kasus di Kelurahan Hadimulyo Timur Kecamatan Metro Pusat Kota Metro)

Erwiyanti, Mega Putri (2022) Dampak Sosiologi Perkawinan Poliandri (Studi Kasus di Kelurahan Hadimulyo Timur Kecamatan Metro Pusat Kota Metro). Undergraduate thesis, Institut Agama Islam Negeri Metro.

[img] PDF
SKRIPSI MEGA PUTRI ERWIYANTI ok - Mega Putri.pdf - Other

Download (5MB)

Abstract

Perkawinan adalah suatu hal yang sakral, akan tetapi pada kenyataannya terdapat suami yang menikahi lebih dari satu perempuan atau disebut dengan poligini. Begitupun sebaliknya, terdapat istri yang menikahi lebih dari satu laki laki atau disebut dengan poliandri. Untuk satu orang perempuan menikahi banyak laki-laki atau sering disebut dengan poliandri, Islam melarangnya. Perkawinan poliandri memiliki beberapa dampak, salah satunya yaitu dampak sosiologis, karena segala bentuk penyimpangan sosial selalu mendapat penolakan di masyarakat. Penolakan seperti hukuman, pengucilan, hingga pengasingan, yang sesuai dengan norma disuatu lingkungan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan dampak sosiologi perkawinan poliandri di Kelurahan Hadimulyo Timur Kecamatan Metro Pusat Kabupaten Kota Metro. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian lapangan (field research). Sedangkan sifat penelitiannya bersifat deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi. Data hasil temuan digambarkan secara deskriptif dan dianalisis menggunakan cara berpikir induktif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dampak sosiologis bagi pelakunya yaitu , pertama menjadi aib di masyarakat Ibu WD dan Bapak AF selaku pelaku poliandri saat ini dikucilkan di masyarakat. Hal ini dikarenakan mereka dianggap mereka telah melakukan tindakan penyimpangan norma sosial dan norma agama. Masyarakat banyak yang mengucilkan dengan cara tidak pernah berinteraksi dengan Ibu WD dan Bapak AF. Ibu WD cenderung menutupi perkawinannya yang kedua, hubungan dengan suami pertama tidak harmonis, suami kedua secara sosial kurang diterima oleh masyarakat. Dampak yang kedua mencoreng nama baik keluarga. Perbuatan melanggar norma kesopanan, norma hukum, dan norma agama, tentu mendapat penolakan di lingkungan keluarga. Keluarga Ibu WD merasa perbuatan tersebut mencoreng nama baik keluarga. Sehingga Ibu WD mendapatkan celaan dari keluarga sebab tidak bisa menjadi contoh baik bagi anak dan keluarga lainnya, serta memberikan pengaruh buruk terhadap masyarakat karena pernikahan yang kedua tidak sah sehingga dapat dihukumi zina. Dampak yang ketiga adalah mendapatkan tekanan psikologis. Tekanan psikologis yang dialami ibu WD ialah malu terhadap tetangga, menjadi pendiam dan enggan berinteraksi dengan tetangga. Malu dalam psikologi Islam termasuk dalam tempramen melankolikus dimana seseorang mempunyai sifat yang dibawa sejak lahir berupa pesimistik yang mengakibatkan ia suka bersedih hati dan malu akan pebuatan yang ia lakukan tidak sesuai dengan kelaziman

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: Ahwal Syakhshiyyah
Divisions: Fakultas Syariah > Ahwal Syakhshiyyah
Depositing User: Aan Gufroni .
Date Deposited: 09 Sep 2022 07:52
Last Modified: 09 Sep 2022 07:52
URI: https://repository.metrouniv.ac.id/id/eprint/6308

Actions (login required)

View Item View Item