Anwar, Khoirul (2022) Ihdad Menurut Madzhab Syafi’i Dan Madzhab Hanafi Terhadap Perempuan Di Era Modern. Masters thesis, IAIN Metro.
PDF
TESIS KHOIRUL ANWAR -18002777- HKI.pdf - Other Download (2MB) |
Abstract
Ihdad merupakan masa berkabung bagi wanita yang baru saja ditinggal mati oleh suaminya. Sebelum islam datang praktik ihdad bagi seorang wanita sangat berlebihan, bagaimana tidak apabila seorang wanita yang ditinggal mati oleh suaminya ia harus mengisolasi diri didalam ruangan terpisah selama satu tahun penuh, bahkan tidak diperkenankan untuk memakai wangi-wangian, memotong kuku, menyisir rambut, dan berganti pakaian. Penelitian ini, Bagaimana praktik Ihdad pada masa Imam Syafi’I dan Imam Hanafi?, serta relevankah praktik ihdad sebelum islam datang terhadap praktik ihdad diera modern saat ini? Maka diperlukanya pandangan ahli fiqih seperti imam syafi’I dan imam hanafi dalam memberikan solusi praktek ihdad di era modern.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan objek penelitian tokoh, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis isi ( content analysis) untuk mengkaji konsep pemikiran tentang ihdad menurut imam Syafii terhadap imam Hanafi. Disamping itu untuk memahami latarbelakang pemikiran imam Syafii terhadap imam Hanafi, maka penelitian ini juga menggunakan metode historis untuk memehami secara mendalam konteks sejarah dalam praktik ihdad pada masa imam Syafi’i terhadap imam Hanafi tentang ihdad. Sedangkan sumber utama dalam penelitian ini adalah kitab Al-Umm dan kitab Al-Sunnah.
Hasil penelitian menunjukan bahwa praktek ihdad yang dialami seorang wanita dalam pelaksanaanya 4 bulan 10 hari dalam pandangan imam Syafii terhadap imam Hanafi tidak bisa dilepaskan dari faktor dan konteks sosial serta pandangan kedua tokoh tersebut dengan menerapakan ontologis, epistimologis dan aksiologis dalam kehidupan ke 2 tokoh tersebut. Menurut ke-2 tokoh fiqih tersebut ihdad harus didasarkan pada nilai-nilai luhur yang berasal dari sumber ajaran islam yang utama yaitu Al-Qur’an dan Al-Hadist. Dalam kontruksi pemikiran imam syafii dan imam hanafi mengindikasikan bahwa ihdad bukan mengekang wanita dalam rangka menjalankan hukum badan dan tidak boleh keluar rumah, dan memberikan kebolehan untuk keluar rumah dalam rangka untuk memenuhi hajat kebutuhan sebagai seorang manusia serta memberikan perkembangan dan pengetahuan bahwa ihdad memberikan pengembangan kepribadian bagi wanita agar tegas dan berprinsip dalam menjalankan praktek Ihdad di era modern dengan karakter seorang muslimah sejati, dan harus dibiasakan mulai dari diri sendiri.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | Ahwal Syakhshiyyah |
Divisions: | Fakultas Syariah > Ahwal Syakhshiyyah |
Depositing User: | Siti Ma'ani IAIN Metro |
Date Deposited: | 29 Sep 2022 08:09 |
Last Modified: | 29 Sep 2022 08:09 |
URI: | https://repository.metrouniv.ac.id/id/eprint/6437 |
Actions (login required)
View Item |