Triananda, Dina (2021) Pengelolaan Kebun Karet dalam Perspektif Akad Musaqah (Studi di Desa Pisang Baru Kecamatan Bumi Agung Kabupaten Way Kanan). Undergraduate thesis, IAIN Metro.
PDF
SKRIPSI DINA TRIANANDA - Dina Triananda.pdf - Other Download (4MB) |
Abstract
Pertanian merupakan salah satu sektor yang masih potensial untuk digarap dalam rangka memenuhi kebutuhan manusia. Selain sebagai sumber kesediaan pangan bangsa, pertanian juga menjadi sumber penghasilan bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya. Bentuk kerja sama dalam bidang pertanian yang
mendatangkan kemaslahatan dan mendapatkan bagian tertentu dari hasil yang diurus sebagai imbalan. Akad musaqah dilakukan atas dasar niat yang baik, dan dalam pelaksanaannya tidak terjadi penyimpangan terhadap yang telah digariskan
oleh syara‟ proses terjadinya akad antara penggarap kebun karet dengan pemilih kebun karet pada kebiasaan dan tidak dalam bentuk perjanjian tertulis berkaitan dengan sistem bagi hasil masayarakat kerja sama semacam ini dipraktekkan oleh
masyarakat dalam usaha perkebunan karet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan kebun karet dalam perspektif akad musaqah di Desa Pisang Baru Kecamatan Bumi Agung Kab Way Kanan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif lapangan (field research) dan sifat penelitian ini adalah deskritif kualitatif, dan sifat penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yaitu pecandraan mengenai situasi dan kejadian secara sistematis, faktual, dan akurat. Sumber data merupakan subyek penelitian yang memiliki kedudukan penting, diperoleh dari sumber data primer dan skunder. Teknik pengumpulan datanya dengan wawancara dan dokumentasi. Teknik Pemeriksaan keabsahan data dengan menggunakan teknik triangulasi. Sedangkan analisis data dengan reduksi data, penyajian data penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini adalah Pengelolaan kebun karet yang terjadi karena adanya hak dan kewajiban yang harus didapatkan dari seorang pemilik lahan karet dan pengarapnya atau pemburuhnya, apabila hasil kebun karet yang sudah dia
sadap itu menghasilkan panen karetnya itu lumayan banyak, maka tentu tidak menjadi masalah bagi pemilik tanah karetnya, karena mudah untuk membagi hasil usahnya, artinya disini ada barang hasil usaha yang bakalan bisa dibagi kepada pengarap kebun dan pemilik kebun karet karet. Adanya transparansi antara Pempengarap kebun dan pemilik kebun karet kebun karet. pengelolaan menurut akad musaqah sudah memenuhi syarat-syarat musaqah, dimana kedua belah pihak yang melakukan transaksi harus orang yang cakap bertindak hukum, akad musaqah tidak bisa berwujud kecuali dengan adanya pemilik kebun dengan
penggarap yang keduanya disyaratkan agar benar-benar memiliki kelayakan kerjasama. Pembagian dari hasil antara pemilik kebun dan penyadap dengan bagian yaitu, 1/2, dan 1/3. Selain itu terpenuhinya ketentuan antara pemilik kebun dan penggarap dapat dilihat dari aspek Sighat (ungkapan) ijab dan qābūl, dua orang/pihak yang melakukan transaksi, kebun yang dijadikan objek musaqah.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | Hukum Ekonomi Syariah |
Divisions: | Fakultas Syariah > Hukum Ekonomi Syariah |
Depositing User: | Syarif Mahendra . |
Date Deposited: | 30 Nov 2022 00:37 |
Last Modified: | 30 Nov 2022 00:37 |
URI: | https://repository.metrouniv.ac.id/id/eprint/6962 |
Actions (login required)
View Item |