Search for collections on IAIN Metro Digital Repository

Pemberian Hadiah Dalam Pemilihan Kepala Desa Menurut Siyasah Syariyyah (Studi Kasus di Desa Bumi Nabung Udik Kecamatan Sukadana Kabupaten Lampung Timur Tahun 2019)

Rosalia, Mira (2022) Pemberian Hadiah Dalam Pemilihan Kepala Desa Menurut Siyasah Syariyyah (Studi Kasus di Desa Bumi Nabung Udik Kecamatan Sukadana Kabupaten Lampung Timur Tahun 2019). Undergraduate thesis, Institut Agama Islam Negeri Metro.

[img] PDF
MIRA ROSALIA - 1802010007 - Mira Rosalia.pdf - Other

Download (5MB)

Abstract

Hadiah yaitu pemberian kenang-kenangan, penghargaan, penghormatan. Praktik pemberian hadiah pada dasarnya dianjurkan yaitu ketika digunakan kepada hal-hal yang bersifat positif. Akan tetapi, ketika hadiah tersebut digunakan kepada hal-hal yang kurang baik maka dan dapat merugikan orang lain ataupun hal-hal yang dilarang agama, maka hal tersebut tentu dilarang. Pemberian hadiah dalam pemilihan kepala desa dianggap lumrah karena banyak orang yang melakukannya, mulai dari lingkup perkotaan, pemerintahan, hingga di kalangan masyarakat pedesaan. Dibolehkan mengambil pemberian selama pemberian yang diberikan karena Allah SWT dan murni tanpa imbalan, bukan untuk maksud yang lain. Namun, jika dalam pemberian hadiah tersebut memiliki tujuan tertentu maka hal tersebut tidak diperbolehkan. Penelitian ini bertujuan bagaimana pemberian hadiah dalam pemilihan kepala desa di Desa Bumi Nabung Udik Kecamatan Sukadana Kabupaten Lampung Timur menurut siyasah syariyyah. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Sedangkan sifat penelitiannya bersifat deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif, dengan mengikuti langkah-langkah penyajian data, reduksi data, dan penarikan sebuah kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa praktik pemberian hadiah menjelang pemilihan Kepala Desa di Desa Bumi Nabung Udik Kecamatan Sukadana dilarang dalam hukum Islam karena karena termasuk ke dalam kategori suap menyuap atau risywah. Hal ini dikarenakan praktik terbentuk dilakukan oleh agen dalam praktik politik uang yaitu melalui kegiatan kampanye. Wujud dari politik uang sebagai sarana antara interaksi pada expert agent (kandidat calon Kepala Desa dan tim sukses) dan lay agen (pemilih selain tim sukses) berupa sumbangan, sembako, uang tunai, barang dan pemberian janji-janji politik seperti pembangunan infrastruktur. Pengaturan mengenai larangan untuk melakukan perbuatan suap menyuap itu sendiri diturunkan Allah Swt. bersamaan dengan larangan melakukan praktik penyembahan terhadap berhala, lebih dahulu dari pada perintah melaksanakan salat lima waktu. Hal ini menunjukkan betapa perbuatan tersebut adalah perbuatan yang harus dijauhi karena dapat menyebabkan ketidakadilan, dan mewujudkan suasana ketidakpantasan

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: Hukum Tata Negara Islam
Divisions: Fakultas Syariah > Hukum Tata Negara Islam
Depositing User: Aan Gufroni .
Date Deposited: 16 Dec 2022 02:11
Last Modified: 16 Dec 2022 02:11
URI: https://repository.metrouniv.ac.id/id/eprint/7016

Actions (login required)

View Item View Item