Saputra, Muhammad Angga (2022) Tinjauan Hukum Ekonomi Syariah Terhadap Praktik Jual Beli Barter Motor Dengan Tanah (Studi Kasus Desa Kembang Gading Kecamatan Abung Selatan Kabupaten Lampung Utara). Undergraduate thesis, Institut Agama Islam Negeri Metro.

PDF SKRIPSI MUHAMMAD ANGGA SAPUTRA - 1702090042-1 - Angga Saputra.pdf - Other Download (2MB)

Abstract

Barter juga merupakan kegiatan tukar menukar barang yang terjadi tanpa perantara uang. barter yang dilakukan dalam kehidupan sehari hari memiliki keanekaragaman dalam pertukaran barang dengan barang. Dalam segi objek, pertukaran dilakukan bukan hanya barang yang sejenis melainkan ada juga pertukaran barang yang tidak sejenis. Satu-satunya kondisi yang membolehkan pertukaran antara yang sejenis adalah:sama jumlahnya, sama mutunya, sama waktu penyerahannya, sedangkan kondisi yang memperbolehkan barang yang berbeda jenis dengan secara tunai dan dapat diserah terimakan pada saat transaksi berlangsung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Bagaimana praktik jual beli barter antara motor dengan tanah di Desa Kembang Gading Kecamatan Abung Selatan Kabupaten Lampung Utara ditinjau dari perspektif hukum ekonomi syariah. Manfaat penelitian yang diharapkan pada penelitian ini, semoga dapat menjadi acuan bagi peneliti dan ksususnya masyarakat kembang gading kec abung selatan kab lampung utara. Jenis penelitian ini ada penelitian lapangan (field research). Sedangkan sifat penelitiannya bersifat deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data hasil temuan digambarkan secara deskriptif dan dianalisis menggunakan cara berpikir induktif. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulakan bahwa praktik jual beli barter motor dengan tanah yang dilakukan di desa kembang gading kec. Abung selatan kab. Lampung utara praktik jual beli sistem barter ini diperbolehkan, walaupun dalam transaksi tersebut terdapat penembahan uang yang diangsur oleh salah satu pihak, barang yang dibarterkan tersebut bukan termasuk barang ribawi. Maka transaksi tersebut telah sah menurut syariat islam tanpa harus menjual dengan tujuan mensetarakan untuk penaksiran harga.

Actions (login required)

View Item