Yazid, M. Evin (2022) Tinjauan Hukum Islam Terhadap Selisih Upah Buruh Dalam Akad Panen Padi (Studi Kasus di Desa Rejo Basuki V Kecamatan Seputih Raman). Undergraduate thesis, Institut Agama Islam Negeri Metro.

PDF SKRIPSI M. EVIN YAZID - 1602090040 - M Evin Yazid.pdf - Other Download (6MB)

Abstract

Desa Rejo Basuki V, Kecamatan Seputih Raman Kabupaten Lampung Tengah merupakan sebuah desa yang masih memiliki lahan yang luas terutama lahan pertanian. Dari sektor pertanian inilah yang menjadikan sumber penghasilan dan pendapatan utama bagi masyarakat yang memiliki lahan, sedangkan bagi sebagian masyarakat Desa Rejo Basuki yang tidak memiliki lahan bermata pencaharian sebagai buruh pertanian untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam prakteknya di Desa Rejo Basuki V, upah yang mereka peroleh bukanlah berupa uang melainkan berupa padi yang berbeda-beda harganya, tergantung naik turunnya harga, jenis padi dan musimnya. Keseluruhan hasil panen ditimbang, kemudian dibagi sepuluh, dan sepersepuluhnya itu upah yang diberikan untuk buruh tani dan untuk pemilik mesin thresher. Jika sawah mendapatkan hasil padi yang banyak maka mereka mendapatkan upah yang banyak pula, tetapi jika hasil padinya sedikit, mereka pun mendapatkan upah sedikit juga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tinjauan hukum Islam terhadap selisih upah buruh dalam akad panen padi yang dilakukan oleh masyarakat di Desa Rejo Basuki V Kecamatan Seputih Raman. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Sedangkan sifat penelitiannya bersifat kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara, dan dokumentasi. Data hasil temuan digambarkan secara deskriptif dan dianalisis menggunakan cara berpikir induktif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem pemberian upah terhadap buruh thresher di Desa Rejo Basuki V Kecamatan Seputih Raman merupakan sistem borongan dimana dalam syarat sewa menyewa jasa dalam akad Ijarah Al ‘Amal mengenai upah sudah disesuaikan dengan tradisi yang ada didesa tersebut pada setiap musim panen padi. Upah yang diterima oleh setiap buruh sesuai dengan tenaga yang dikeluarkan oleh setiap buruh. Buruh menerima upah sehari setelah panen padi dilakukan dengan ketentuan yang telah disepakati oleh pemilik thresher dan buruh yang ikut dalam rombongan. Mereka tidak terpaksa dan bukan karena keterpaksaan melainkan sama-sama rela agar setiap buruh mendapatkan upah yang adil dan tidak ada yang diuntungkan maupun dirugikan. Hukum Islam memperbolehkan upah karena tidak ditemukan pemberian upah yang bertentangan terhadap sistem ekonomi Islam kepada buruh panen padi.

Actions (login required)

View Item