Wariyanti, Sugi (2022) Puisi “ Langkah Terakhir “ Karya Nazik Al-Malaika (Analisis Semiotik Riffaterre). Undergraduate thesis, IAIN Metro.

PDF SKRIPSI SUGI WARIYANTI - 1703010025 - BSA.pdf - Other Download (2MB)

Abstract

Tulisan ini mengkaji tentang puisi Langkah Terakhir karya Nazik al Malaika yang merupakan salah satu penyair Arab Modern yang terkenal dengan puisi bebasnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis puisi dari aspek semiotik Riffaterre dengan melalui dua tahapan pembacaan yaitu heuristik (pembacaan puisi berdasarkan arti kamus) dan hermeneutik (pembacaan berdasarkan konvensi sastra dengan mencari model, matriks, hipogram potensial dan hipogram aktual, guna mendapatkan kesatuan makna puisi).

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yang bersifat kepustakaan. Sumber data penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sumber data sumber data sekunder. Teknik pengumpulan data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi, yaitu pengumpulan sumber penelitian baik berupa buku atau dokumen yang terkait dengan permasalahan pembahasan.

Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa dalam pembacaan heuristik peneliti menemukan makna puisi “langkah terakhir” karya Nazik al Malaikah adalah makna linguistik dan makna leksikal. Sedangkan untuk pembacaan hermeneutik, peneliti menguraikan makna tidak langsung dalam puisi “langkah terakhir” karya Nazik al Malaikah yang di dalamnya terdapat penggantian arti, penyimpangan arti, dan penciptaan arti. Adapun pertukaran makna dalam puisi “langkah terakhir” karya Nazik al Malaikah adalah smile, metafora dan metonomia. Metriks yang di dapat dari puisi “langkah terakhir” ini yaitu kematian dan melepaskan cita-cita, sedangkan hipogram aktual dari puisi “langkah terakhir” adalah karya sastra sebelumnya, yaitu puisi yang berjudul الساعر صوت , puisi sebelumnya membahas mengenai mimpi, sebuah mimpi yang membayang bayangi seseorang dalam kecemasan akan maut. Lautan luas menjadi latar belakang seseorang cemas akan kematian. Adapun pola dalam puisi “langkah terakhir” terdiri dari tiga kalimat : aku , saudara-saudaraku, tidak akan kembali, ketiga kalimat tersebut dipilih sebagai pola kerena mewakili isi puisi secara utuh dalam 14 bait, sekaligus menjawab hubungan antara judul dan isi puisi. Puisi ini bercerita tentang kesedihan karena meninggalkan impian masa muda dan pergi tanpa bisa kembali dan obsesi ketakutan antara meninggalkan atau mempertahankannya.

Kata kunci : semiotik“Kematian dan Melepaskan Cita-Cita”

Actions (login required)

View Item