Mahdani, Rega (2023) Analisis Putusan Hakim Pengadilan Agama Metro terhadap Kasus Perceraian Karena Kekerasan dalam Rumah Tangga (Analisis Putusan Nomor 0609/Pdt.G/2021/PA.Mt dan 0761/Pdt.G/2021/PA.Mt). Undergraduate thesis, IAIN Metro.

PDF skripsi rega mahdani - Rega Mahdani_IAIN Metro.pdf - Other Download (2MB)

Abstract

Pengadilan Agama Metro sebagai bagian atau perpanjangan tangan Mahkamah Agung yang bertugas menerima, memeriksa, dan salah satunya mengadili perkara-perkara tertentu, adapun perkara yang sering ditangani adalah perkara gugatan perceraian. Pengajuan gugatan perceraian yang terdaftar di Pengadilan Agama Metro sangat lah banyak dan tentu dari banyak nya gugatan yang terdaftar semua memiliki dasar-dasar untuk mengajukan gugatannya, dalam hal ini pasti terdapat alasan penggugat untuk mengajukan gugatan. Seperti dalam rumah tangga sudah terjadi berbagai masalah yang membuat rumah tangga menjadi tidak harmonis dan tak jarang akibat terjadi nya perselisihan yang terus�menerus maka terjadilah kekerasan dalam rumah tangga. Maka dengan berbagai permasalahan yang terjadi dalam rumah tangga, penggugat mengajukan gugatan perceraian ke Pengadilan Agama Metro seperti pada perkara Nomor 0609/Pdt.G/2021/PA.Mt dan 0761/Pdt.G/2021/PA.Mt dimana pada kedua perkara tersebut terdapat unsur kekerasan dalam rumah tangga.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana pertimbangan hakim dalam memutuskan dua gugatan perceraian yang sama-sama terdapat unsur kekerasan dalam rumah tangga, dimana perkara pertama terjadi di tahun 2021 dan perkara kedua di tahun 2022 (saat pandemi dan sesudah pandemi).

Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Sedangkan sifat penelitiannya bersifat deskriptif. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara, dan dokumentasi. Data hasil temuan digambarkan secara deskriptif dan dianalisis menggunakan cara berpikir induktif.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertimbangan hakim dalam memutus kasus gugatan perceraian yang terdapat unsur kekerasan dalam rumah tangga adalah bukan terfokus pada kekerasan dalam rumah tangga nya, namun hakim memandang memang rumah tangga tersebut sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang membuat rumah tangga tersebut sudah tidak dapat dipertahakan lagi, adapun kekerasan dalam rumah tangga tersebut adalah akibat dari pertengkaran yang terjadi. Kemudian dari kedua perkara tersebut walaupun keduanya terjadi dalam situasi yang berbeda (saat pandemi dan sesudah pandemi) hal tersebut tidak membawa pengaruh terhadap pertimbangan hakim karena hakim melihat suatu kasus berdasarkan fakta lapangan dan fakta hukum yang berlaku.

Actions (login required)

View Item