Oktaviani, Rini (2019) Hibah Orang Tua Atas Harta Bersama Kepada Anak Akibat Perceraian Menurut Hukum Keluarga Perdata Islam Indonesia. Undergraduate thesis, IAIN Metro.
|
PDF
RINI OKTAVIANI.pdf - Other Download (2MB) | Preview |
Abstract
Tradisi yang berlaku dikalangan masyarakat Indonesia memberikan fakta bahwa hibah orang tua kepada anaknya dapat diperhitungkan sebagai warisan. Pelaksanaan hibah yang terjadi di masyarakat biasanya terlebih dahulu dilakukan pembagian terhadap harta kekayaan yang dimiliki kepada keluarganya. Pembagian ini dilakukan dengan alasan untuk menghindari perpecahan di antara keluarganya berkenaan dengan pembagian harta warisan sekaligus mewujudkan rasa keadilan terhadap pembagian harta kekayaannya.Pelaksanaan hibah dan wasiat terkadang dianggap sebagai peralihan harta pewaris kepada ahli warisnya. Kondisi demikian terjadi karena masyarakat tidak memahami secara jelas, antara peralihan harta melalui sistem pewarisan dengan sistem hibah dan wasiat.
Penelitian ini secara teoretis bermanfaat untuk mengembangkan ilmu hukum perkawinan khususnya ketentuan hukum atas harta bersama yang dihibahkan,sedangkan secara praktis penelitian ini berguna sebagai bahan pegangan dan rujukan dalam melakukan penghibahan harta bersama kepada anak dan akibat hukum penghibahan tersebut. Penelitianinibersifatdeskriptif kualitatifdan jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kepustakaan (library research). Metode ini dilakukan untuk untuk mengetahui kesesuaian Pasal 210KHIdengan implementasi di masyarakat serta ketentuan hibah yang dilakukan oleh pemberi hibah menurut hukum perdata Islam.
Berdasarkan hasil penelitian diperolah bahwa terdapat kesesuaian pelaksanaan hibah yang berlaku di masyarakat dengan yang diatur dalam Pasal 210 KHIbahwa benda yang dapat dihibahkan sebanyak-banyaknya 1/3 bagian.PenerapanHukum Islamsebagai hukumpositif dalam pelaksanaan hibah di Indonesia telah memberikan batasan tentang harta bersama yang dapat dihibahkan oleh orang tua kepada anak-anaknya. Ketentuan tentang hibah orang tua atas harta bersama akibat perceraian pada anak maka harta benda yang dihibahkan harus merupakan hak dari penghibah. Jadi kalau harta yang dihibahkan tersebut adalah harta bersama, maka harus mendapat persetujuan dari kedua belah pihak suami atau isteri.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | Hukum Ekonomi Syariah |
Divisions: | Fakultas Syariah > Hukum Ekonomi Syariah |
Depositing User: | Aan Gufroni . |
Date Deposited: | 14 Jan 2020 04:31 |
Last Modified: | 14 Jan 2020 04:31 |
URI: | https://repository.metrouniv.ac.id/id/eprint/821 |
Actions (login required)
View Item |