Tantri, Khaerani (2023) Respon Masyarakat terhadap Hitungan Weton Adat Jawa dalam Perkawinan Perspektif Hukum Islam (Studi pada Masyarakat Jawa di Desa 23 Karangrejo Metro Utara). Undergraduate thesis, IAIN Metro.
PDF
SKRIPSI_TANTRI KHAERANI_1902010031 AS - Tantri Khairani.pdf - Other Download (5MB) |
Abstract
Perkawinan merupakan salah satu ciri kebudayaan yang paling mengundang berbagai persepsi bagi setiap kalangan masyarakat tertentu. Pandangan masing-masing masyarakat menyebabkan ada batas-batas yang ditetapkan keluarga, masyarakat maupun ajaran agama dan hukum sehingga dalam menjalin ikatan yang tulus tidak dapat dihindarkan. Adat jawa dalam pelaksanaan perkawinan salah satunya yaitu menghitung hari lahir (weton). Dengan melalui penentuan hari dari masing-masing calon pasangan pengantin. Perhitungan hari pernikahan tersebut dapat disebut dengan weton pernikahan. Dalam hal ini, masyarakat Desa 23 Karangrejo Metro Utara memiliki pandangan yang berbeda beda dalam penentuan weton perkawinan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana respon masyarakat terhadap pelaksanaan penikahan yang menggunakan weton. Adapun jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field reseach) sedangkan sifat penelitian ini adalah deskriptif dengan teknik analisis kualitatif dan metode berfikir induktif. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer digunakan untuk mendapatkan informasi yaitu dengan mewawancarai narasumber seperti masyarakat Desa Karangrejo dan Tokoh adat atau sesepuh Desa Karangrejo. Sumber data sekunder berupa buku-buku atau dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penelitian.
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perhitungan weton dalam pernikahan adat Jawa merupakan sebuah ungkapan masyarakat Jawa dalam melestarikan adat dan menghormati warisan budaya para leluhur. Selain itu, bagi mereka penggunaan pelaksanaan tradisi perhitungan weton dalam perkawinan merupakan bentuk kehati-hatian dan mencari kemantapan hati dalam penyelenggaraan suatu pernikahan hajat besar. Karena jika dilanggar dipercaya akan mendapatkan marabahaya di dalam rumah tangganya. Namun, bagi masyarakat yang tidak percaya terhadap pelaksanaan tradisi weton itu karena dari keyakinan mereka masing-masing bahwa segala bentuk ramalan tidak diperbolehkan di dalam syariat Islam, sehingga mereka percaya kepada takdir Allah Subhanahu wa’ taala yang telah mengatur alam semesta dan seisinya sesuai dengan ketentuannya.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | Ahwal Syakhshiyyah |
Divisions: | Fakultas Syariah > Ahwal Syakhshiyyah |
Depositing User: | Syarif Mahendra . |
Date Deposited: | 17 Oct 2023 03:35 |
Last Modified: | 17 Oct 2023 03:35 |
URI: | https://repository.metrouniv.ac.id/id/eprint/8409 |
Actions (login required)
View Item |