Search for collections on IAIN Metro Digital Repository

Penetapan Hak Asuh Anak Yang Belum Mumayyiz Kepada Ayahnya (Analisis Sengketa Hak Asuh dalam Putusan Pengadilan Agama Sukadana Nomor: 643/pdt.G/2021/pa.sdn)

Muttaqin, Muhammad Fajar (2023) Penetapan Hak Asuh Anak Yang Belum Mumayyiz Kepada Ayahnya (Analisis Sengketa Hak Asuh dalam Putusan Pengadilan Agama Sukadana Nomor: 643/pdt.G/2021/pa.sdn). Masters thesis, IAIN Metro.

[img] PDF
TESIS MUHAMMAD FAJAR MUTTAQIN - 2071020015 - HKI.pdf - Other

Download (7MB)

Abstract

Apabila suami istri bercerai dan mereka memiliki seorang anak yang belum mumayyiz, maka mengenai hak asuh terssbut, haruslah dinyatakan secara jelas dalam suatu putusan agar dapt dipercaya dalam melaksanakan tugasnya, sehingga si pengasuh dapat membimbing dan mendidik anak tersebut dengan baik. Mengenai hal ini telah dijelaskan dalam Pasal 105 KHI disebutkan bahwa “anak yang belum mumayyiz atau anak yang belum berumur 12 tahun hak asuhnya diberikan kepada si ibu”. Namun berbeda dalam putusan Nomor 643/pdt.G/2021/Pa.Sdn yang menetapkan hak asuh anak yang belum mumayyiz atau anak yang belum berumur 12 tahun diberikan kepada si ayah (Pemohon). Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dasar pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Agama Sukadana tentang pemberian hak asuhdalam memutuskan perkara Nomor 643/pdt.G/2021/Pa.Sdn dan untuk menjelaskan pandangan hukum Islam tentang pemberian hak asuh dalamputusan Majelis Hakim Pengadilan Agama Sukadana Nomor 643/pdt.G/2021/Pa.Sdn.

Penelitian dalam tesis ini menggunakan pendekatan kualitatif sesuai dengan sifat data yang ada, berdasarkan pada wawancara langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hak asuh anak diberikan kepada ayah selaku ayah kandungnya. Adapun dasar pertimbangan Majelis Hakim dalam memutuskan putusan Nomor 643/pdt.G/2021/Pa.Sdn adalah demi kepentingan anak itu sendiri, dan Anak tersebut sudah diasuh oleh ayahnya sejak berumur 5 tahun sehingga anak tersebut lebih dekat dengan ayahnya, maka demi menjaga psikologisnya si anak lebih baik tetap diasuh oleh ayahnya. Ibunya (Termohon) tidak hadir di persidangan dan tidak pula menyuruh orang lain untuk mewakilinya sehingga haknya gugur dan keputusan Majelis Hakim dalam memutuskan hak asuh anak kepada ayah, menurut peneliti putusan tersebut sudah sesuai dengan konsep hukum Islam, meskipun di dalam konsep hukum Islam hak asuh anak yang belum mumayyiz adalah hak seorang ibu. Namum hukum Islam memberikan persyaratan-persyaratan buat seorang pengasuh. Dalam putusan tersebut, karena ibu terbukti tidak memenuhi syarat sebagai seorang pengasuh. Maka Majelis Hakim memberikan hak asuh anak yang belum mumayyiz kepada ayah kandungnya

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: Pascasarjana
Divisions: Pascasarjana > Ahwal Syakhshiyyah
Depositing User: Siti Ma'ani IAIN Metro
Date Deposited: 19 Nov 2023 04:33
Last Modified: 19 Nov 2023 04:33
URI: https://repository.metrouniv.ac.id/id/eprint/8685

Actions (login required)

View Item View Item