Nurrohmah, Zully Fatul (2023) Tinjauan Hukum Ekonomi Syariah Terhadap Komplain Pembeli Padi Di 38 Banjarrejo Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur. Undergraduate thesis, IAIN Metro.
PDF
SKRIPSI ZULLY FATUL NURROHMAH - 1702090145 - HESY.pdf - Other Download (3MB) |
Abstract
Jual beli dihalalkan dan dibenarkan agama, dengan tegas Al-Qur’an membenarkan bahwa jual beli itu halal sedangkan riba itu haram. Agar jual beli dapat terlaksana maka harus memenuhi rukun dan syarat jual beli antara lain ba’i (penjual), mustari (pembeli), shighat (ijab dan qabul), dan ma’qud ‘alaih (benda atau barang). Ma’qud alaih atau objek benda dalam jual beli harus memiliki kejelasan dan diketahui, sebab hal ini bertujuan agar tidak terjadi kesalahpahaman di antara pihak yang dapat menimbulkan sengketa. Pada era modern sekarang ini jual beli cakupannya jauh lebih luas. Kajian tentang jual beli terus berkembang sesuai dengan perkembangan zaman, salah satunya yaitu jual beli padi di sawah, seperti halnya yang terjadi di Desa 38 Banjarrejo Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur. Pada jual beli padi di sawah yang dilakukan terdapat permasalahan dari ma’qud alaih (objek jual beli) yaitu padi yang diperjualbelikan banyak yang tidak ada isinya (kopong). Hal ini tentunya menimbulkan permasalahan pada objeknya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tinjauan ma’qud alaih terhadap praktik jual beli padi di sawah pada masyarakat 38 Banjarrejo Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Sedangkan sifat penelitiannya bersifat deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi. Data hasil temuan digambarkan secara deskriptif dan dianalisis menggunakan cara berpikir deduktif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komplain pembeli padi di 38 Banjarrejo Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur yang tidak ditanggapi oleh petani selaku penjual tidak sesuai dengan asas hukum ekonomi syariah yaitu asas kerelaan. Para petani selaku penjual tidak mau apabila gabah yang telah dibeli akan dikembalikan lagi, petani beralasan bahwa tidak mau bertanggungjawab karena komplain dilakukan setelah kesepakatan terjadi. Setelah kesepakatan jual beli terlaksana, keduanya menegaskan bahwa apapun yang terjadi pada padi di sawah yang telah terjual tersebut menjadi tanggung jawab pembeli. Petani menganggap keadaan tersebut tersebut sepenuhnya sudah menjadi tanggungjawab pembeli sendiri karena pada waktu penimbangan gabah juga sudah menjadi saksi sendiri. Permasalahan komplain yang tidak ditanggapi oleh petani selaku penjual tersebut tentu bertentangan dengan salah satu asas hukum ekonomi syariah yaitu prinsip kerelaan (al-ridha). Asas ini menyatakan bahwa semua muamalah yang dilakukan oleh para pihak yang harus didasarkan kepada kerelaan semua pihak yang membuatnya.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | Hukum Ekonomi Syariah |
Divisions: | Fakultas Syariah > Hukum Ekonomi Syariah |
Depositing User: | Siti Ma'ani IAIN Metro |
Date Deposited: | 18 Dec 2023 02:05 |
Last Modified: | 18 Dec 2023 02:05 |
URI: | https://repository.metrouniv.ac.id/id/eprint/8806 |
Actions (login required)
View Item |