Widiyanti, . (2022) Model Komunikasi Sirkulasi Sirkuler dalam Menjaga Kerukunan Umat Beragama di Desa Sriwijaya Kecamatan Blambangan Umpu Kabupaten Waykanan. Undergraduate thesis, IAIN Metro.

PDF SKRIPSI - Widiyanti Munandar.pdf - Other Download (5MB)

Abstract

Model komunikasi adalah gambaran yang sederhana dari proses komunikasi yang memperlihatkan kaitannya antara satu komponen komunikasi dengan komunikasi lainnya. Kerukunan umat beragama adalah adanya rasa toleransi dengan agama lain, saling tolong-menolong, mendengarkan pendapat orang lain, saling menghargai antara individu maupun kelompok, di Desa Sriwijaya terdapat dua agama yaitu agama Islam dan Kristen. Di masyarakat Desa Sriwijaya kerap terjadi konflik antar masyarakat di karenakan kurangnya komunikasi dengan baik oleh sebab itu di perlukan cara berkomunikasi yang sesuai agar kehidupan harmonis di masyarakat dapat terwujud. Model komunikasi yang tepat sangat di perlukan di Desa Sriwijaya agar dapat mewujudkan kerukunan antar umat beragama.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model komunikasi yang di gunakan masyarakat Desa Sriwijaya dalam menjaga kerukunan umat beragama. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data yaitu: Observasi, pada penelitian ini observasi di lakukan dengan mendatangi langsung Desa Sriwijaya. wawancara, pada penelitian ini wawancara di lakukan dengan Kepala Desa Sriwijaya (Bapak Antonius), mantan kepala Desa Sriwijaya (Bapak Sugiman), Tokoh agama (Bapak Sukardi, Bapak Wandi, Bapak Sukiran Bapak Sugiman), tokoh masyarakat (Bapak Muclis), dan beberapa warga Desa Sriwijaya (Bapak Sukatmi, Bapak Eko Prastey, Ibu Harjuni, Ibu Sri Yani). Pengamatan dilakukan pada saat hari-hari besar, acara-acara Desa dan kehidupan sehari-hari di Desa Sriwijaya. Semua data-data tersebut di analisis secara langsung. Model komunikasi yang di gunakan masyarakat Desa Sriwijaya adalah model Sirkulasi Sirkuler hal ini dapat di lihat dari masyarakat yang hidup bertoleransi dan berdampingan. Model komunikasi sirkulasi sirkuler yaitu proses pengiriman pesan yang terus-menerus dimana setiap pengiriman pesan dapat reaksi atau aksi komunikan sebagai hubungan timbal balik. Dari hasil penelitian, faktor-faktor terjadinya kerukunan umat beragama adalah adanya peran tokoh masyarakat yang selalu melestarikan kerukunan antar umat beragama. Adanya peran tokoh agama yang mana selalu mendamaikan segala konflik yang berbasis agama. Adanya peran tokoh pemerintah yang selalu turut serta membantu aparatur Desa Sriwijaya jika terjadi masalah besar. Dengan adanya peran tokoh masyarakat, tokoh agama, serta tokoh pemerintah masyarakat senantiasa hidup dengan rasa perduli, saling berdampingan untuk membentuk hidup yang rukun dan damai.

Actions (login required)

View Item