Aditya, . (2024) Perkawinan Poligami Dan Pemenuhan Hak Anak (Studi Kasus Desa Sidokerto Kecamatan Bumi Ratu Nuban). Undergraduate thesis, IAIN Metro.
PDF
SKRIPSI ADITYA - 1802030001 - AHS.pdf - Other Download (3MB) |
Abstract
Poligami dalam perspektif hukum Islam dibolehkan. Adanya kebolehan berpoligami sampai batasan 4 (empat) orang istri. Ketentuan bolehnya poligami tersebut berlaku dengan syarat yakni berlaku adil baik kepada istri dan anak. Pada dasarnya poligami hanya bisa dilakukan oleh seorang laki-laki yang mampu untuk bertindak adil bagi istri-istri dan anaknya. Apabila laki-laki tidak mampu berlaku adil pada istri dan anaknya, akan banyak muncul persoalan-persoalan terkait dengan poligami yang dilakukan. Poligami dapat memunculkan ketidakadilan bagi anak-anak dimana kasih sayang dan perhatian ayah akan terfokus hanya pada satu keluarga. Berdasarkan penelitian di Desa Sidokerto Kecamatan Bumi Ratu Nuban pada keluarga yang berpoligami, bahwa pemenuhan hak anak tidak dapat terlaksana dengan baik, suami atau ayah akan cenderung lebih banyak menghabiskan waktu bersama istri dan anak-anak yang dicintainya. Misalnya, jatah gilir kerumah istri tertua menjadi molor atau tidak sesuai dengan perjanjian yang telah mereka sepakati yang akhirnya berakibat berkurangnya intensitas bertemu antara anak-anak dari istri tertua dengan ayahnya.
Penelitian ini bertujuan mengetahui pemenuhan hak anak dalam perkawinan poligami yang ada di Desa Sidokerto Kecamatan Bumi Ratu Nuban Kabupaten Lampung Tengah. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian lapangan (field research). Sedangkan sifat penelitiannya bersifat deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi. Data hasil temuan digambarkan secara deskriptif dan dianalisis menggunakan cara berpikir induktif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa poligami dalam konteks keluarga di Desa Sidokerto menimbulkan dampak yang kompleks, terutama terhadap hak-hak anak. Beberapa alasan pelaku poligami, seperti keinginan untuk memiliki anak perempuan, alasan kesehatan, dan kepercayaan agama, memunculkan dinamika yang perlu diperhatikan dalam menjaga kesejahteraan anak-anak. Respon istri-istri pelaku poligami juga mencerminkan ketidaksetujuan dan ketidaktransparan, menciptakan ketidakharmonisan dalam rumah tangga. Perlindungan anak dalam konteks poligami memerlukan perhatian khusus, terutama dalam upaya menghindari dampak psikologis dan emosional yang mungkin terjadi pada anak-anak. Perlindungan anak tidak hanya sebatas pada pemenuhan kebutuhan materiil, namun juga melibatkan perhatian, kasih sayang, dan pemberian hak-hak yang setara.
Kata Kunci: Perkawinan, Poligami, Pemenuhan Hak Anak
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | Ahwal Syakhshiyyah |
Divisions: | Fakultas Syariah > Ahwal Syakhshiyyah |
Depositing User: | Siti Ma'ani IAIN Metro |
Date Deposited: | 13 Feb 2024 03:43 |
Last Modified: | 13 Feb 2024 03:43 |
URI: | https://repository.metrouniv.ac.id/id/eprint/9156 |
Actions (login required)
View Item |