Riyani, Erisma Akas (2024) Dampak Poligami Terhadap Pemenuhan Hak - Hak Anak Dan Istri (Studi Kasus Di Desa Branti Raya Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan). Undergraduate thesis, IAIN Metro.

PDF ERISMA AKAS RIYANI 1902010014.pdf - Other Download (4MB)

Abstract

Poligami sirih atau nikah siri kata “siri” dalam istilah nikah siri berasal dari bahasa Arab, yaitu “sirrun” yang berarti “rahasia”. Melalui akar kata ini, nikah siri berarti sebagai nikah yang dirahasiakan, berbeda dengan nikah pada umum nya yang dilakukan secara terang – terangan (jahri).

Nikah siri bisa di definisikan sebagai “bentuk pernikahan yang dilakukan hanya berdasarkan aturan (hukum) agama dan atau adat istiadat, tetapi tidak diumumkan kepada khalayak umum, dan juga tidak dicatatkan secara resmi pada kantor pegawai pencatat nikah, yaitu Kantor Urusan Agama (KUA).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Dampak Poligami Terhadap Pemenuhan Hak-Hak Anak Dan Istri di Desa Branti Raya Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data wawancara dan dokumentasi. Wawancara dilakukan terhadap pelaku poligami yang terdiri dari suami, istri dan anak.

Dokumentasi bersumber dari pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen. Dilakukan dengan mencatat sesuai dengan dokumentasi yang tersedia yaitu berupa sejarah Desa Branti Raya Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. Semua data tersebut dianalisa secara induktif.

Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa poligami siri yang terjadi pada 9 (sembilan) keluarga tidak ada yang mendapatkan izin dari istri pertama nya di Desa Branti Raya Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan maka kurangnya pemenuhan hak-hak anak dan istri meliputi: 1) hak untuk mendapatkan perlindungan; 2) hak untuk mendapatkan kesejahteraan; 3) hak untuk anak mendapatkan pendidikan; 4) hak untuk mendapatkan nafkah lahir dan batin.
Kata Kunci:Poligami Siri, Pemenuhan Hak-Hak

Actions (login required)

View Item