Nugroho, Joko (2024) Pemenuhan Hak-Hak Narapidana Perempuan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Gunung Sugih. Undergraduate thesis, Institut Agama Islam Negeri Metro.
PDF
TESIS pdf JOKO NUGROHO.pdf - Other Download (5MB) |
Abstract
Tesis ini dilatarbelakangi dengan realitas perempuan yang terlibat dalam tindak kejahatan yang kemudian muncul akibat hukum berupa pemidanaan menjadi narapidana yang harus diawasi dan dijamin haknya oleh Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS) Kelas II B Gunung Sugih. Keterbatasan akses dann komunikasi karena adanya pengawasan yang ketat, tentunya hak-hak yang dapat diakses dan ditunaikan sebagai seorang istri sekaligus ibu tentu sangat terbatas. Dengan demikian pertanyaan penelitian ini adalah bagaimana pemenuhan hak hak narapidana perempuan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Gunung Sugih dengan adanya peraturan bahwa seorang yang terpidana menjadi hilang hak kemerdekaannya ?
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), Penelitian ini bersifat deskriptif yang bertujuan untuk mengungkap pemenuhan hak-hak bagi narapidana perempuan yang diterima oleh narapidana perempuan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Gunung Sugih. Penelitian ini dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi kepada pengelola LAPAS dan narapidana perempuan yang ada.
Kesimpulan dalam penelitian ini pemenuhan hak-hak narapidana perempuan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Gunung Sugih pada penyediaan fasilitas belum terpenuhi secara baik, seperti tempat penjengukan yang masih menjadi satu tempat. Untuk bentuk pemenuhan hak secara umum sebagian tersedia tapi belum terorganisir dengan baik. Adapun pemenuhan hak khusus berupa bilik asmara belum tersedia bagi narapidana baik napi perempuan maupun laki-laki. Terhadap realisasi pemenuhan hak dan kewajiban istri yang berstatus sebagai narapidana dan berada di Lembaga Pemasyarakatan tidak dapat terlaksana sebagaimana mestinya karena mereka memiliki keterbatasan ruang gerak sebagai akibat dari perbuatannya serta keterbatasan dalam memnuhi persyaratan administrasi. Sebagai narapidana atau tahanan pelaksanaan hak dan kewajibannya sebagai seorang istri hanya terbatas pada kebijakan-kebijakan atau peraturan-peraturan yang berada dalam LAPAS. Sehingga bentuk nafkah batin secara biologis hanya dapat terpenuhi melalui hak cuti mengunjungi. Sedangkan hak nafkah materi diperoleh dari masing-masing keluarga narapidana perempuan (orangtua dan sanak saudara).
Kata Kunci: Narapidana, Hak, Lembaga Pemasyarakatan
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | Pascasarjana |
Divisions: | Pascasarjana > Ahwal Syakhshiyyah |
Depositing User: | Aan Gufroni . |
Date Deposited: | 03 Apr 2024 02:27 |
Last Modified: | 03 Apr 2024 02:27 |
URI: | https://repository.metrouniv.ac.id/id/eprint/9496 |
Actions (login required)
View Item |