Setiawan, Daniel (2024) Praktik Akad Ijarah Pada Pengairan Sawah Di Kampung Totokaton Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah Perspektif Hukum Ekonomi Syariah. Undergraduate thesis, IAIN Metro.
PDF
SKRIPSI DANIEL SETIAWAN - 1802093002 - HESy.pdf - Other Download (4MB) |
Abstract
Islam memberikan arahan pada penganutnya dalam hal ekonomi dan bisnis. Pada segi ekonomi atau muamalah, banyak terdapat persoalan-persoalan yang sangat penting untuk dibahas, salah satunya mengenai upah-mengupah. Pembahasan upah dalam hukum Islam dikategorikan dalam konsep ijarah. Salah satu bentuk akad ijarah yang dilakukan petani di Kampung Totokaton Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah adalah dengan sistem pengairan sawah yang menggunakan air ledeng oleh jasa ili-ili. Ili-ili memiliki beberapa pekerjaan di antaranya membantu mengatur lancarnya proses irigasi. Upah petugas ili-ili atau pembayaran janggol dilakukan setelah semua petani selesai panen, upah yang diberikan sebesar 35kg padi per bau (7.000 m 2 ) atau bisa berupa uang. Namun, kondisi alam ternyata mengakibatkan tidak menentunya hasil panen yang didapatkan petani, sehingga terkadang petani mengalami gagal panen. Hal ini menyebabkan upah yang didapatkan oleh ili-ili tidak dibayarkan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tinjauan hukum ekonomi syariah terhadap praktik akad ijarah pada pengairan sawah di kampung Totokaton Kecamatan Punggur Lampung Tengah. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Sedangkan sifat penelitiannya bersifat deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara, dan dokumentasi. Data hasil temuan digambarkan secara deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa praktik akad ijarah pada pengairan sawah di Kampung Totokaton Kecamatan Punggur Lampung Tengah tidak sejalan dengan prinsip siap menerima risiko, dan beberapa asas hukum ekonomi syariah seperti asas al-hurriyyah, al-musawah, al-‘adalah, dan asas al ridha. Pertama, tidak terpenuhinya prinsip siap menerima risiko oleh petani dalam hal gagal panen yang menyebabkan mereka enggan membayar upah kepada petugas ili-ili. Kedua, pelanggaran terhadap asas kebebasan (al-Hurriyyah) terlihat dari ketidakpatuhan petani dalam memenuhi kewajiban upah meskipun telah ada perjanjian yang jelas. Ketiga, asas persamaan dan kesetaraan (al Musawah) dilanggar karena tidak adanya perlakuan setara terhadap hak dan kewajiban antara petani dan petugas ili-ili. Keempat, asas keadilan (al-‘Adalah) juga tidak terpenuhi karena adanya ketidakadilan dalam pembayaran upah yang tidak sesuai dengan ketentuan akad. Kelima, asas kerelaan (al-ridha) dari semua pihak yang terlibat dalam transaksi juga tidak terwujud, karena petugas ili-ili tidak mendapatkan upah sesuai dengan kesepakatan, meskipun telah menjalankan tugas mereka dengan baik sesuai akad yang telah disepakati.
Kata Kunci: Akad Ijarah, Pengairan Sawah, Hukum Ekonomi Syariah
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | Hukum Ekonomi Syariah |
Divisions: | Fakultas Syariah > Hukum Ekonomi Syariah |
Depositing User: | Siti Ma'ani IAIN Metro |
Date Deposited: | 31 Jul 2024 00:14 |
Last Modified: | 31 Jul 2024 00:14 |
URI: | https://repository.metrouniv.ac.id/id/eprint/9948 |
Actions (login required)
View Item |