Hanifah, Muti (2024) Kajian Etnogastronomi Seruit Makanan Khas Masyarakat Adat Lampung Pepadun di Desa Sukadana Kabupaten Lampung Timur Sebagai Bahan Ajar Untuk SMA. Undergraduate thesis, IAIN Metro.

PDF MUTI HANIFAH.pdf - Other Download (4MB)

Abstract

ndonesia adalah salah satu negara kepulauan yang kaya akan keanekaragaman suku dan budaya. Letak geografis yang menguntungkan, membuat Indonesia menjadi penghasil sumber daya hayati sehingga memiliki berbagai macam olahan pangan. Salah satu olahan pangan yang menjadi makanan khas masyarakat Lampung Pepadun adalah seruit. Tradisi nyeruit masih ada hingga saat ini. Namun meskipun tradisi ini masih tetap dilakukan, berdasarkan hasil observasi pengenalan lapangan persekolahan (PLP) banyak generasi muda yang lebih menyukai makanan non-tradisional. Hal ini diakibatkan kurangnya pengetahuan mengenai tradisi nyeruit yang merupakan warisan budaya masyarakat Lampung, maka diperlukan kajian etnogastronomi seruit makanan khas masyarakat Lampung Pepadun di Desa Sukadana Kabupaten Lampung Timur sebagai bahan ajar untuk SMA. Kajian ini berguna untuk melestarikan budaya yang sudah ada melalui tulisan. Analisis data penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif lapangan (field reseach) dengan data primer wawancara, observasi dan dokumentasi. Data sekunder bersumber dari buku, jurnal dan skripsi. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode triangulasi. Pada teknik penjamin keabsahan data dengan menggunakan teknik kepercayaan (credibility), teknik analisis datanya menggunakan reduksi dan display data. Hasil penelitian ditemukan 16 jenis tumbuhan dan 4 jenis hewan yang digunakan dalam pembuatan seruit yaitu, ikan nila (Oreochromis sp.), ikan baung (Hemibagrus nemurus), ikan patin (Pangasius sp.), ikan belida (Chitala lopis), padi (Oryza sativa L.), cabai merah (Capsicum annuum var. acuminatum L.), cabai rawit (Capsicum frutescens L.), rampai (Solanum lycopersicum var. cerasiforme), bawang merah (Allium cepa var. ascalonicum L.), bawang putih (Allium sativum L.), kunyit (Curcuma longa Linn.), jahe (Zingiber officinale), terung (Solanum melongena L.), mentimun (Cucumis sativus L.), kemangi (Ocimum sanctum Linn.), kol (Brassica oleracea var. capitata L.), petai (Parkia speciosa Hassk.), jengkol (Phitecellobium jiringa), daun jambu mete (Anacardium occidentale Linn.), dan durian (Durio Zibethinus Murr.). Bagian tumbuhan yang digunakan meliputi buah, daun, umbi dan rimpang. Tradisi nyeruit memiliki makna filosofi kebersamaan.
Kata kunci: Sukadana, Kajian Etnogastronomi, Seruit

Actions (login required)

View Item