Busono, Muhammad Sri (2017) Analisis Kesalahan Nahwu Dan Sharaf Dalam Membaca Teks Arab Gundul Oleh Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Arab (PBA) IAIN Metro Tahun Ajaran 2016/2017. Undergraduate thesis, IAIN Metro.

Preview

PDF Muhammad Sri Busono.pdf - Other Download (2MB) | Preview

Abstract

Membaca teks arab merupakan fenomena yang unik karena huruf hijaiyah secara keseluruhan merupakan huruf konsonan. Adapun huruf konsonan merupakan bunyi bahasa yang tidak dapat dibunyikan tanpa disertai dengan huruf vokal. Akan tetapi dalam bahasa arab terdapat sesuatu yang disebut harakat sebagai pengganti huruf vokal yang berfungsi untuk membunyikan kata-kata bahasa arab.Sebagaimana kita ketahui, teks-teks bahasa arab biasanya ditulis tanpa menggunakan harakat atau di kalangan masyarakat indonesia biasa disebut “teks arab gundul”. Hal ini menjadi kesulitan tersendiri bagi masyarakat non-arab untuk membaca teks arab. Hal inilah yang mendorong peneliti untuk mengkaji kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Arab (PBA) IAIN Metro dalam membaca teks arab gundul.

Adapun yang menjadi tolak ukur dalam menetapkan benar-salah dalam penelitian ini adalah harakat, sehingga kesalahan-kesalahan yang muncul dapat dikaji dari segi nahwu dan sharaf. Berdasarkan pengumpulan dan pengolahan data, maka diperoleh data sebagai berikut:1.Kesalahan nahwu yang paling banyak adalah terjadi pada tarkib na’tiyyaitu sebanyak 65,00 % kemudian disusul oleh tarkib idhafiy yaitu sebanyak 57,67 % kemudiandisusul oleh tarkib ‘athfiy yaitu sebanyak 42,50 % kemudian disusul oleh jumlah ismiyahyaitu sebanyak 41,79 % kemudian disusul oleh jumlah fi’liyahyaitu sebanyak 39,44 % dan adapun kesalahan yang paling sedikit terjadi adalah pada tarkib jarriyyaitu sebanyak 23,83 %. Secara keseluruhan, kesalahan-kesalahan sharaf yang terjadi disebabkan oleh dua hal, yaitu kesalahan dalam menerapkan kaidah i’rab dan penyukunan harakat terahir dari setiap kata.Kesalahan sharafyang paling banyak adalah terjadi pada fi’il mujarrad yaitu sebanyak 40,55 % sedangkan kesalahan yang paling sedikit adalah terjadi pada fi’il mazid yaitu sebanyak 10,67 %. Secara keseluruhan, kesalahan-kesalahan sharaf yang terjadi disebabkan oleh bacaanyang menyalahi wazan-wazan fi’il mujarrad dan mazid.Kedua kesalahan tersebut termasuk dalam kesalahan intrabahasa sepertikesalahan generalisasi, aplikasi yang tidak sempurna terhadap kaidah bahasadan kegagalan mempelajari kondisi-kondisi penerapan kaidah nahwu-sharaf.Apabila dilihat dari segi efek komunikasi, maka kedua kesalahan tersebut tidaklah mempengaruhi perubahan makna yang dapat menyebabkan kesalah-pahaman antara penulis dan pembaca.

Kata kunci: analisis kesalahan, kesalahan nahwu, kesalahan sharaf, kesalahanintrabahasa.

Actions (login required)

View Item