Dewo, Junior Maulid Dandi Kusumo (2025) Tradisi Nyekar Makam Sebelum Pernikahan (Studi Antropologi Agama di Desa Rejomulyo Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan). Masters thesis, IAIN Metro.
![]() |
PDF
JUNIOR MAULID DANDI KUSUMO DEWO_2371020025_HKI_2025.pdf Download (3MB) |
Abstract
Praktik perkawinan di masyarakat didasari nilai-nilai agama yang dipengaruhi oleh nilai sosial dan budaya. Perkawinan di Indonesia merupakan cerminan dari keberagaman budaya dan agama yang kaya. Nilai-nilai sosial dan agama sangat mempengaruhi pandangan masyarakat terhadap pernikahan, mulai dari usia perkawinan, pilihan pasangan, hingga tata cara upacara. Di Desa Rejomulyo terdapat praktik perkawinan yang didahului dengan Nyekar Makam Tokoh Desa, tradisi nyekar makam dianggap sebagai suatu tradisi yang terus dilakukan hingga saat ini. Hal ini menimbulkan pertanyaan, bagaimana praktik tradisi nyekar makam sebelum pernikahan di Desa Rejomulyo Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan dan bagaimana motif mempraktikkan tradisi nyekar makam sebelum pernikahan di Desa Rejomulyo Kecamatan Jati AgungKabupaten Lampung Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan praktik tradisi nyekar makam sebelum pernikahan di Desa Rejomulyo Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan dan menjelaskan motif masyarakat mempraktikkan tadisi nyekar makam sebelum pernikahan di Desa Rejomulyo Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan
Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan (fieldresearch) pada enam pasang suami istri di Desa Rejomulyo Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan. Penelitian ini bersifat deskriptif, dengan teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan kerangka berpikir induktif.
Dari penelitian ini disimpulkan bahwa praktik tradisi nyekar makam sebelum pernikahan di Desa Rejomulyo, Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan, praktik ini dilakukan 1-2 hari sebelum pernikahan. Kegiatan ini melibatkan kunjungan ke makam Mbah Rasman dan Ny. Jaenelarve Rasmini, dengan mentabur bunga, mengirim doa, dan memberikan penghormatan kepada leluhur serta meminta restu dan keberkahan. Tradisi ini tidak mempengaruhi keabsahan pernikahan, yang ditentukan oleh syarat dan rukun Islam. Secara antropologi agama, tradisi ini mencerminkan penghormatan kepada leluhur dan harapan akan berkah (Tabarukkan), serta mempererat hubungan antar keluarga. Tradisi nyekar makam dianggap sebagai ‘urf shahih, yaitu kebiasaan yang tidak bertentangan dengan ajaran agama, dan memperkuat nilai-nilai spiritual seperti mengingat kematian dan rasa syukur. Selain itu, tradisi ini menunjukkan rasa kebersamaan dan penghargaan terhadap sejarah Desa.
Kata Kunci: Tradisi Nyekar Makam, Pernikahan, Antropologi Agama, Tabarukkan.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | Ahwal Syakhshiyyah Pascasarjana |
Divisions: | Pascasarjana > Ahwal Syakhshiyyah |
Depositing User: | Ristiani Ristiani IAIN Metro Lampung |
Date Deposited: | 02 Jun 2025 08:37 |
Last Modified: | 02 Jun 2025 08:37 |
URI: | https://repository.metrouniv.ac.id/id/eprint/11134 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |